PEMBUATANYOGURT FRUIT DENGAN PENAMBAHAN PISANG AMBON CURUP (KAJIAN PEMBUATANYOGURT FRUIT DENGAN PENAMBAHAN PISANG AMBON CURUP (KAJIAN PEMBUATANYOGURT FRUIT DENGAN PENAMBAHAN PISANG AMBON CURUP (KAJIAN KONSENTRASI SARI BUAH DAN STARTER)

Main Authors: Putri, Amalia, Endang, Sulistyowati, Devi, Silsia
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19089/1/skripsi.pdf
http://repository.unib.ac.id/19089/
Daftar Isi:
  • Susu merupakan bahan pangan yang memiliki kandungan protein, lemak, laktosa, mineral dan vitamin yang dapat membantu memenuhi kebutuhan manusia. Mengkonsumsi susu segar secara rutin akan sangat membantu dalam kesehatan tubuh manusia karena kandungan nutrisi yang terkandung masih bersifat alami. Namun susu segar mudah rusak oleh mikroorganisme. Untuk mengatasi kerusakan dari susu tersebut perlu dilakukan pengelolahan dan pengawetan. Fermentasi susu dapat dilakukan melalui pengelolahan dan pengawetan untuk menjadi yogurt. Penelitian ini bertujuan untuk menentukanpengaruhpenambahan levelpisang Ambon Curupdankonsentrasistarterpadapembuatanyogurtdan mendapatkan karakteristik yogurt yang dihasilkan dan membandingkan dengan SNI 2981: 2009 tentang yogurt, pada berbagai level starter dan konsentrasi sari buah pisang Ambon Curup. Penelitian inidilaksanakan di LaboratoriumTeknologiPertanian, FakultasPertanianUniversitas Bengkulu padabulan April - Mei 2018. Susu yang digunakan yaitu susu sapi murni yang di beli dari peternak sapi perah di Kepahiang, Bengkulu. Rancanganpercobaan yang digunakanadalahrancanganAcakLengkap (RAL) dengan 2 faktor, pertamalevel starter dan sari buahpisang Ambon,levelpisangdanP1 (3%) P2 (5%) P3 (7%) dan level starter S1 (15%) S2 (20%). Hasil penelitian Penambahan pisang Ambon Curup (3, 5, 7%) dan konsentrasi starter (15 dan 20%) berpengaruh tidak nyata terhadap mutu yogurt fruit pada nilai pH, keasaman, vitamin C , kadar protein dan sifat organoleptik terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur dan mutu yogurt fruit yang dihasilkan berada dalam range pH (4,49- 4,66), keasaman(0,740,76%), vitamin C (0,132 mg/100g), protein (1,34- 3,80%) dan sifat organoleptik dengan skala hedonik pada warna (4,5- 4,6), aroma (4,7- 4,8) rasa, (4,7- 5,2) , tekstur (4,5- 5,0). Nilai keasaman memenuhi SNI 2981: 2009 tentang yogurt sedangkan kadar protein dengan penambahan pisang sebanyak 7% dengan starter 15 dan 20% yang memenuhi SNI yogurt.