KECERNAAN BAHAN KERING (BK) DAN BAHAN ORGANIK (BO) SAPI BALI JANTAN YANG DIBERI PAKAN TAMBAHAN LUMPUR SAWIT DAN AMPAS TAHU DENGAN IMBANGAN YANG BERBEDA
Main Authors: | Prasdayanti, Rani, Dwatmadji, Dwatmadji, Tatik, Suteky |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/17708/1/SKRIPSI%20Rani%20Prasdayanti%20_E1C014055%20180401.pdf http://repository.unib.ac.id/17708/ |
Daftar Isi:
- Sapi Bali merupakan salah satu plasma nutfah nasional yang perlu dipertahankan kelestariannya. Sapi Bali memiliki keunggulan karakteristik seperti fertilitas tinggi, lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik, cepat beradaptasi apabila dihadapkan dengan lingkungan yang baru, cepat berkembang biak, dan kandungan lemak karkas rendah. Pakan merupakan salah satu aspek penting dalam pemeliharaan sapi potong. Problem yang ditemukan dalam pemeliharaan terletak dalam luas lahan hijauan yang masih kurang tersedia. Pemanfaatan limbah sebagai pakan ternak merupakan suatu alternatif dalam upaya memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ternak dan menekan biaya pakan yaitu salah satunya lumpur sawit dan ampas tahu. Kandungan bahan kering lumpur sawit mencapai 81,56% dan kandungan protein ampas tahu cukup baik yaitu sekitar 21,2% - 21,29%. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pakan tambahan berbasis ampas tahu dan lumpur sawit dengan imbangan yang berbeda terhadap kecernaan bahan kering (BK) dan bahan organik (BO) pada sapi Bali jantan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dengan masing- masing pelakuan terdiri dari 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari P1: pakan tambahan lumpur sawit 50% dan ampas tahu 50%, P2: pakan tambahan lumpur sawit 60% dan ampas tahu 30%, P3: pakan tambahan lumpur sawit 70% dan ampas tahu 30%. Variabel yang diamati yaitu konsumsi, produksi feses dan kecernaan BK dan BO. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA). Apabila hasil analisis berpengaruh nyata (P<0,05) maka dilanjutkan dengan Uji Least Significant Difference (LSD). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan tambahan lumpur sawit dan ampas tahu tidak meningkatkan konsumsi dan kecernaan bahan kering (BK) maupun bahan organik (BO). (Program Studi Peternakan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)