KARAKTERISTIK (FISIK DAN pH) KOPI ROBUSTA KLON SINTARO II HASIL PENGOLAHAN SECARA BASAH DI SINDANG DATARAN
Main Authors: | Maryanto, Deki Antri, Hasanuddin, Hasanuddin, Dewi, Kurnia Herlina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14993/1/DEKI%20ANTRI%20MARYANTO%20-%20E1G013012.pdf http://repository.unib.ac.id/14993/ |
Daftar Isi:
- Kopi merupakan komoditas ekspor kedua dalam perdagangan global dan Indonesia adalah Negara produsen kopi utama ketiga di dunia, perdagangan kopi robusta menjadi peluang di pasar internasional tetapi kopi robusta Indonesia sering dijustifikasi bermutu rendah. Harga kopi sangat ditentukan oleh kualitas tempat tumbuh, varietas, dan penanganan pasca panen. Kopi robusta memiliki body yang lebih kuat jika dibandingkan dengan kopi arabika. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik fisik dan pH kopi robusta klon sintaro 2 dari berbagai rasio penambahan air dan lama fermentasi hasil pengolahan secara basah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor perlakuan yaitu lama waktu fermentasi yang terdiri 12 jam, 24 jam dan rasio penambahan air yang terdiri dari 1;0, 1;1, 1;2 dengan 3 kali pengulangan sehingga didapatkan 18 unit percobaan. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Analisis Of Varian (ANOVA), jika terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji Douncant Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Penelitian ini membuktikan bahwa fermentasi kopi robusta klon sintaro 2 menggunakan larutan Aquades 1;0, 1;1, 1;2 dan fermentasi selama 12 jam, 24 jam dapat menurunkan atau menghilangkan lendir pada biji kopi. Hasil akhir dalam penelitian ini diperoleh karakteristik fisik setelah mengalami perlakuan memiliki kadar air terendah 8,57% didapat dari perlakuan fermentasi 12 jam dengan rasio 1;1, rendemen tertinggi 46,38% didapat dari perlakuan fermentasi 24 jam dengan rasio 1;2, massa jenis tertinggi 1,3 g/ml didapat dari perlakuan fermentasi 24 jam dengan rasio 1;2, kopi lolos ayakan terendah 7,71% didapat dari perlakuan fermentasi 24 jam dengan rasio 1;1, nilai cacat terendah 10 biji didapat dari perlakuan fermentasi 24 jam dengan rasio 1;1, berat per 100 biji tertinggi 28,35g didapat dari perlakuan fermentasi 24 jam dengan rasio 1;2, jumlah biji per 100 gram terendah 375 biji didapat dari perlakuan fermentasi 12 jam dengan rasio 1;0, didapat warna 7,5G(5/2) pada biji kopi dan pH tertinggi 6 didapat dari perlakuan fermentasi 12 jam dengan rasio 1;1. Setelah dibandingkan dengan SNI 01-2907-2008. (Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)