DAYA TERIMA KUE BARUASA DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG AMPAS KELAPA PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA
Main Authors: | MUHAMMAD IHSANUDDIN KASIM, Penulis, Rosnah, Pembimbing 1, Sri Yunanci V. G., Pembimbing 2 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/872/1/SKRIPSI%20PDF2.pdf http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/872/ |
Daftar Isi:
- DAYA TERIMA KUE BARUASA DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG AMPAS KELAPA PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA INTISARI Latar Belakang : Baruasa adalah salah satu jenis kue khas daerah Sulawesi selatan dari daerah Bugis dan Makassar Kue ini mengandung nutrisi seperti karbohidrat dan protein akan tetapi rendah serat tepung ampas kelapa kaya akan serat galaktomananOleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang daya terima Baruasa dengan penambahan tepung ampas kelapa. Tujuan : tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya terima kue baruasa dengan penambahan tepung ampas kelapa pada konsentrasi yang berbeda dari siege organoleptik (warna, Aroma, Rasa dan Tekstur). Metode : penelitin iniadalah penelitian Pra Experimental dimana terdapat perlakuan yang terdiri dari perlakuan I sebagai kontrol dengan komposisi 100% campuran tepung terigu dan tepung beras dan 0% tepung ampas kelapa, perlakuan I dengan komposisi 10% tepung ampas kelapa dan 30% campuran tepung beras dan tepung terigu, perlakuan II dengan komposisi 20% tepung ampas kelapa dan 20% campuran tepung beras dan tepung terigu serta perlakuan III dengan komposisi 30% tepung ampas kelapa dan 10% campuran tepung bersa dan tepung terigu. Uji ini juga menggunakan 50 Mahasiswa Jurusan Gizi sebagai panelis. Hasil : tingkat tertinggi untuk daya terima “Warna” kue baruasa terdapat pada baruasa tanpa perlakuan (BTK 0) dengan kategori “Sangat Menarik” 8% (n =4), dan “Menarik” 68% ( n =34). Daya terima “Aroma” kue baruasa tertinggi yaitu pada baruasa tanpa perlakuan (BTK 0) dengan kategori 66% “Harum” dan “Sangat Harum” 14%. daya terima “Rasa” tertinggi terdapat pada baruasa tanpa perlakuan I (BTK 0) dengan kategori “Enak” 72%, dan “Sangat Enak” 16%. Serta daya terima “Tekstur” tertinggi terdapat pada baruasa tanpa perlakuan I (BTK 0) dengan kategori “Empuk” 62% dan “Sangat Empuk” 20%. Dan hasil uji statistik Warna, Aroma, dan Rasa pada baruasa percobaan I, dan II berbeda nyata, sedangkan Testur tidak ada yang memliki perbedaan yang nyata. Kesimpulan: terdapat perbedaan warna, Aroma dan rasa yang nyata antara baruasa kontrol dengan baruasa perlakuan, tetapi tekstur tidak memilik perbedaan yang nyata