ANALISIS KUALITAS (SIFAT ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROTEIN) COOKIES TEPUNG UBIJALAR PUTIH (Ipomoca batatas L) DAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vlgna radiata) SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN DARURAT

Main Author: IKA ROHMATUN NIM : P17331118500 Pembimbing Mona Fitria, STP, M.Si
Terbitan: POLTEKKES KEMENKES BANDUNG , 2019
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/3343
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/4d90ae99c6da8dfc644615ddc33c99dd.pdf
Daftar Isi:
  • Indonesia menempati urutan ketiga di dunia sebagai negara rawan bencana setelah India dan China. Dalam kondisi serba darurat diperlukan desain pangan khusus yang langsung dikonsumsi (ready to eat), praktis untuk didistribusikan dan bergizi. Salah satu alternatif pangan yang diberikan adalah pangan darurat. Pangan darurat (Emergency Food Product, EFP) adalah pangan yang diproduksi secara langsung untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam sehari. Cookies merupakan produk pangan bempa kue kering yang renyah, tipis, datar (gepeng) dan biasanya berukuran kecil. Oleh karena itu, cookies merupakan bentuk olahan pangan yang berpotensi menjadi produk pangan darurat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh formulasi cookies tepung ubi jalar putih dan tepung kacang hijau terhadap sifat organoleptik dan kadar protein cookies. Desain penelitian ini ekspertmen dan sampel pada pengujian organoleptik adalah panelis agak terlatih dengan jumlah 30 panelis. Hasil penelitian terdapat perbedaan yang bermakna dengan p (0,001) < (0,05) pada hasil uji warna. Hasil uji protein tertinggi terdapat pada F1 dengan hasil 12,47 gram/ 100 gram. Formula F1 unggul pada warna dan rasa, F2 unggul pada aroma dan F3 unggul pada tekstur. Secara keseluruhan hasil terbaik uji organoleptik adalah F1 dengan rata-rata 3,7. Produk ini sudah memenuhi syarat SNI cookies namun belum memenuhi syarat EFP sehingga perlu penambahan bahan makanan yang mengandung tinggi protein agar dapat memenuhi syarat pangan darurat dan dapat diaplikasikan.