Ekstrak daun alpukat (persea americana) dalam campuran pakan ikan lele dumbo (clarias sp.) untuk pencegahan infeksi penyakit mas (motile aeromonad septicaemia)
Main Author: | Dara Novera Jumita, (NIM. 2061311010) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/124/1/Hal%20depan.pdf http://repository.ubb.ac.id/124/2/Bab_1.pdf http://repository.ubb.ac.id/124/3/Bab_2.pdf http://repository.ubb.ac.id/124/4/Bab_3.pdf http://repository.ubb.ac.id/124/5/Bab_4.pdf http://repository.ubb.ac.id/124/6/Bab_5.pdf http://repository.ubb.ac.id/124/7/Daftar%20pustaka.pdf http://repository.ubb.ac.id/124/ |
Daftar Isi:
- Penyakit yang sering menyerang ikan Lele adalah penyakit bakterial yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri A.hydrophila dikenal dengan nama MAS (Motile Aeromonad Septicaemia). Daun alpukat (Persea americana) merupakan salah satu bahan alami yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun alpukat terhadap pencegahan penyakit MAS yang disebabkan oleh infeksi bakteri A. hydrophila ditinjau pada gejala klinis berupa nekrosis, haemoragi dan peradangan, serta Survival Rate ikan Lele Dumbo. Ekstrak cair daun Alpukat diberikan melalui pakan. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan yaitu perlakuan ekstrak daun alpukat 100 ppt , 200 ppt , dan 300 ppt, dilengkapi dengan kontrol negatif tanpa infeksi dan tanpa ekstrak daun alpukat serta kontrol positif berupa infeksi tanpa ekstrak daun alpukat. Perlakuan pakan pencegahan diberikan selama 14 hari sebelum dilakukan penyuntikan secara intramuscular 0,1 ml A. hydrophila (102 cfu/ml) dan pengamatan dilakukan selama 14 hari setelah penyuntikan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pakan dengan ekstrak daun alpukat dosis 100 ppt dan 300 ppt mampu menyembuhkan gejala klinis penyakit MAS berupa nekrosis pada hari ke-6. Gejala klinis Hemoragi disembuhkan hari ke-6 pada perlakuan 100 ppt dan peradangan hilang pada hari ke-7 pada perlakuan 100 ppt. Kontrol negatif menunjukkan tidak terdapat gejala klinis penyakit MAS dan kontrol positif menunjukkan gejala nekrosis hingga akhir pengamatan. Survival Rate pada perlakuan dosis 100 ppt mencapai 100%, sementara pada dosis 200 ppt sebesar 73,33% dan dosis 300 ppt sebesar 66,67%.