Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Aktivitas Lokomotor Dan Motilitas Larva Zebrafish (Danio Rerio)
Main Author: | Alfred, Travis |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8429/ |
ctrlnum |
8429 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/8429/</relation><title>Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap
Aktivitas Lokomotor Dan Motilitas Larva Zebrafish
(Danio Rerio)</title><creator>Alfred, Travis</creator><subject>615.78 Drugs affecting nervous system</subject><description>Sistem saraf mengontrol semua aktivitas tubuh, yang secara fungsional
dibagi menjadi dua, yaitu fungsi sensorik dan motorik. Zebrafish merupakan hewan
model yang menjanjikan dalam meneliti sistem saraf karena memiliki kesamaan
pada jalur sistem saraf motorik manusia secara keseluruhan. Pada zebrafish, yang
menjadi penanda perkembangannya adalah dari aktivitas lokomotor dan motilitas
(reflek taktil), dimana keduanya juga merupakan hasil dari sistem saraf motorik dan
sensorik. Kandungan β-karoten pada daun kelor diketahui memiliki pengaruh
sebagai neuroprotektif. dan golongan flavonoid yang terkandung dalam daun kelor
juga mampu bertindak sebagai antioksidan yang mampu untuk mengatasi ROS,
namun dalam jumlah tertentu antioksidan juga mampu menjadi pro-oksidan yang
membahayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa ekstrak daun
kelor dapat mempengaruhi proses perkembangan sistem saraf embrio dengan
adanya paparan ROS dari luar. Penelitian dilakukan dengan studi eksperimental
menggunakan posttest only control group design terhadap larva zebrafish. Metode
simple random sampling digunakan untuk menentukan sampel larva zebrafish yang
dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, larva zebrafish dan ekstrak
daun kelor 0,56 ppm; larva zebrafish dan 1,12 ppm; larva zebrafish, dan 2,24 ppm.
Variabel yang diukur pada penelitian ialah aktivitas lokomotor dan motilitas (reflek
taktil) larva zebrafish. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun
kelor dengan berbagai dosis tidak berpengaruh secara signifikan baik terhadap
aktivitas lokomotor maupun motilitas larva zebrafish (Kruskall Wallis Test, p=0,00).
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini ialah pemaparan ekstrak daun kelor
dalam berbagai dosis memberikan perbedaan yang bermakna pada kelompok
kontrol dan perlakuan dalam aktivitas lokomotor dan motilitas larva zebrafish.</description><date>2017-10-26</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Alfred, Travis (2017) Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Aktivitas Lokomotor Dan Motilitas Larva Zebrafish (Danio Rerio). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FK/2017/518/051800888</relation><recordID>8429</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview |
author |
Alfred, Travis |
title |
Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap
Aktivitas Lokomotor Dan Motilitas Larva Zebrafish
(Danio Rerio) |
publishDate |
2017 |
topic |
615.78 Drugs affecting nervous system |
url |
http://repository.ub.ac.id/8429/ |
contents |
Sistem saraf mengontrol semua aktivitas tubuh, yang secara fungsional
dibagi menjadi dua, yaitu fungsi sensorik dan motorik. Zebrafish merupakan hewan
model yang menjanjikan dalam meneliti sistem saraf karena memiliki kesamaan
pada jalur sistem saraf motorik manusia secara keseluruhan. Pada zebrafish, yang
menjadi penanda perkembangannya adalah dari aktivitas lokomotor dan motilitas
(reflek taktil), dimana keduanya juga merupakan hasil dari sistem saraf motorik dan
sensorik. Kandungan β-karoten pada daun kelor diketahui memiliki pengaruh
sebagai neuroprotektif. dan golongan flavonoid yang terkandung dalam daun kelor
juga mampu bertindak sebagai antioksidan yang mampu untuk mengatasi ROS,
namun dalam jumlah tertentu antioksidan juga mampu menjadi pro-oksidan yang
membahayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa ekstrak daun
kelor dapat mempengaruhi proses perkembangan sistem saraf embrio dengan
adanya paparan ROS dari luar. Penelitian dilakukan dengan studi eksperimental
menggunakan posttest only control group design terhadap larva zebrafish. Metode
simple random sampling digunakan untuk menentukan sampel larva zebrafish yang
dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, larva zebrafish dan ekstrak
daun kelor 0,56 ppm; larva zebrafish dan 1,12 ppm; larva zebrafish, dan 2,24 ppm.
Variabel yang diukur pada penelitian ialah aktivitas lokomotor dan motilitas (reflek
taktil) larva zebrafish. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun
kelor dengan berbagai dosis tidak berpengaruh secara signifikan baik terhadap
aktivitas lokomotor maupun motilitas larva zebrafish (Kruskall Wallis Test, p=0,00).
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini ialah pemaparan ekstrak daun kelor
dalam berbagai dosis memberikan perbedaan yang bermakna pada kelompok
kontrol dan perlakuan dalam aktivitas lokomotor dan motilitas larva zebrafish. |
id |
IOS4666.8429 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2018-02-09T18:46:50Z |
last_indexed |
2021-10-18T02:13:01Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751453642156670976 |
score |
17.538404 |