Pengaruh Visual Warna Dan Ukuran Gelas Terhadap Persepsi Multisensoris Kopi Robusta Dampit Menggunakan Metode Rata (Rate-All-That-Apply)

Main Author: Hardiyanti, Kamila Naily
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8327/
Daftar Isi:
  • Kopi robusta merupakan 80% jenis kopi yang di ekspor dari Indonesia. Kabupaten Dampit adalah salah satu daerah yang dikenal sebagai salah satu penghasil kopi robusta di Jawa Timur. Metode penyeduhan kopi pada penelitian ini menggunakan pour over Hario V60 untuk mendapatkan seduhan kopi tanpa ampas. Beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi multisensoris konsumen adalah warna dan ukuran gelas. Telah banyak studi yang membuktikan warna dari wadah makanan atau minuman mampu mempengaruhi persepsi multisensoris konsumen, serta perbedaan ukuran wadah dapat mempengaruhi jumlah porsi konsumsi. Hal ini mendorong dilakukan penelitian persepsi multisensoris minuman kopi robusta dampit dengan perlakuan ukuran Gelas ( 2, 3 dan 4 oz) dan perbedaan warna dari visual. Perbedaaan visual warna yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan pemakaian kacamata warna (merah, hijau dan biru) sebagai alternatif inovasi pada peralatan terbatas, serta perlakuan tanpa menggunakan kacamata (nonkacamata) sebagai pembanding. Penentuan hasil atribut sensori dilakukan dengan menggunakan metode RATA (Rate-All-That-Apply) untuk mengetahui atribut yang berbeda nyata kemudian dianalisa menggunakan ANOVA GLM (General Linier Model) dan uji lanjut Tukey pada faktor visual warna dan uji lanjut Fisher pada faktor ukuran gelas untuk mengetahui perbedaan intensitas tiap perlakuan. Rerata hasil dari masing-masing atribut dianalisa dengan Spider Chart. Hasil Uji kesukaan sampel dianalisa dengan Uji Friedman serta Uji Penerimaan dengan uji 1-propotion. Hasil penelitian sensoris terhadap panelis (n=140), ada 5 atribut berbeda nyata (nilai-p <0,05) yaitu aroma gosong, flavor gosong, taste pahit, aftertaste pahit dan mouthfeel sepat. Kelima atribut tersebut memberikan berbeda nyata pada faktor visual warna dan pada faktor ukuran gelas berbeda nyata terhadap atribut aroma gosong, namun tidak adanya interaksi antar faktor karena nilai-p > 0,05 . Perlakuan nonkacamata memberikan intensitas tertinggi pada semua atribut dan perlakuan kacamata merah, hijau dan biru pada uji lanjut tidak berbeda nyata. Meski demikian jika dilihat dari rerata, atribut aroma gosong, flavor gosong, dan mouthfeel sepat panelis merasa intensitas lebih tinggi pada perlakuan kacamata biru dibandingkan dua kacamata lainnya. Pada atribut taste pahit dan aftertaste pahit intensitas lebih tinggi pada kacamata merah. Faktor ukuran gelas memberikan pengaruh nyata pada atribut aroma gosong dengan intensitas tertinggi dirasa pada ukuran gelas 2 oz. Berdasarkan hasil uji kesukaan, sampel yang paling disukai pada perlakuan kacamata biru (4 oz), serta panelis menerima semua perlakuan pada sampel.