Pengaruh Pengenceran Sperma Dengan Penambahan Air Kelapa (Cocos Nucifera) Terhadap Kemampuan Fertilisasi Telur Lele Dumbo (Clarias Gariepinus)

Main Author: Yusro, Abdullah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7866/
Daftar Isi:
  • Lele Dumbo memiliki prospek cukup baik untuk dikembangkan karena banyak diminati di pasar nasional maupun internasional. Saat ini produksi lele dumbo belum mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal karena rendahnya produksi benih yang disebabkan oleh kentalnya cairan sperma sehingga dapat menghambat pergerakan sperma menuju telur. Hal tersebut dapat diatasi dengan pengenceran sperma menggunakan penambahan air kelapa yang mengandung glukosa dan fruktosa untuk menambah energi bagi sperma. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh pengenceran sperma dengan penambahan air kelapa terhadap kemampuan fertilisasi telur individu lele dumbo (Clarias gariepinus) dan menentukan dosis terbaik pengenceran sperma dengan penambahan air kelapa terhadap kemampuan fertilisasi telur individu lele dumbo. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL), analisa yang digunakan adalah perbedaan rata-rata melalui analisa sidik ragam, kemudian dilanjutkan dengan uji BNT dan terakhir dilakukan uji polynomial orthogonal. Dalam penelitian ini menggunakan dosis air kelapa dengan 5 perlakuan (0.09 ml, 0,11 ml, 0,13 ml, 0,15, 0,17 ml) dan 1 kontrol (sperma tanpa pengenceran) dengan 3 kali ulangan. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah kualitas makroskopis sperma, motilitas massa sperma, viabilitas sperma, fertilisasi, pengamatan embriogenesis, daya tetas telur dan kualitas air penetasan (suhu, pH, oksigen terlarut). Pada pengukuran kualitas makroskopis sperma didapatkan hasil volume sperma gabungan 7,5 ml, pH 8, berwarna putih susu, memiliki kekentalan seperti santan dengan berat testis gabungan 37,22 gram. Pada pengamatan motilitas massa sperma didapatkan nilai tertinggi pada perlakuan C dengan hasil (+++) dan terendah pada perlakuan K (+). Pada pengukuran viabilitas sperma menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata antara perlakuan A, B, C, D, E dan kontrol. Hasil tertinggi pada perlakuan C (0,13 ml air kelapa) sebesar 85,54%, dan terendah pada perlakuan kontrol (sperma segar) didapat 66,04%. Pada pengukuran kemampuan fertilisasi menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata antara perlakuan A, B, C, D, E dan kontrol. Hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan C (0,13 ml air kelapa) sebesar 92,82%, dan terendah pada perlakuan kontrol (sperma segar) didapat 71,40%. Pada pengamatan embriogenesis, telur ikan lele menetas pada waktu 21 jam 32 menit dan didapatkan daya tetas yang menunjukkan hasil berbeda sangat nyata antara perlakuan A, B, C, D, E dan kontrol. Hasil tertinggi pada perlakuan C (0,13 ml air kelapa) sebesar 81,42%, hasil terendah pada perlakuan kontrol (sperma segar) didapatkan hasil sebesar 58,11%. Hasil parameter kualitas air penetasan didapatkan suhu antara 28 oC sampai 30 oC, pH berkisar antara 7-8 dan oksigen terlarut (DO) sebesar 5,5-6 ppm.