Analisis Efisiensi Tingkat Persediaan Bahan Baku Kopi Bubuk CR1 Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada CV. LS Di Gresik

Main Author: Yaqin, Andika Firmanul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7669/
Daftar Isi:
  • CV. LS merupakan salah satu perusahaan agroindustri yang bergerak di bidang pengolahan dan produksi kopi bubuk dengan bahan baku kopi robusta. Penerapan sistem pengendalian persediaan yang kurang tepat oleh CV. LS membuat proses produksi juga ikut terganggu sehingga perlu dilakukan analisis pengendalian tingkat persediaan bahan baku yang tepat, salah satunya menggunakan menggunakan metode EOQ. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan (1) Menganalisis manajemen pengendalian persediaan yang telah dilakukan oleh CV. LS (2) Menganalisis jumlah pembelian bahan baku menggunakan metode EOQ, persediaan pengaman (safety stock), pemesanan kembali (reorder point) titik maksimum dan minimum tingkat persediaan bahan baku pada CV. LS (3) Menganalisis perbedaan biaya total persediaan bahan baku biji kopi robusta kopi bubuk CR1 antara sistem pengendalian persediaan yang dilakukan oleh CV. LS dengan pengendalian persediaan menggunakan metode EOQ. Penentuan responden dilakukan dengan cara kesengajaan (purposive) dengan melakukan pertimbangan tertentu (key informent) dimana kriteria responden yaitu pihak yang berkaitan tentang proses dilakukannya pengendalian persediaan mulai dari pemesanan bahan baku, pembelian bahan baku hingga proses penyimpanan yang dilakukan di perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan (1) Penerapan manajemen pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan oleh CV. LS masih belum optimal. Penerapan sistem just in time yang belum sesuai membuat pembelian bahan baku tidak terjadwal dan membuat biaya pengendalian persediaan bahan baku menjadi sangat tinggi. Biaya yang dikeluarkan rata-rata perbulan sebesar Rp 1.977.000 dengan frekuensi pembelian rata-rata sebanyak 9 kali per bulan. Penyebanya adalah kuantitas pembelian yang rendah sehingga tidak tersedinya persediaan pengaman pada gudang bahan baku (2) dari hasil analisis pengendalian persediaan bahan baku biji kopi dengan menggunakan metode EOQ diketahui bahwa tingkat pemesanan bahan baku biji kopi yang paling ekonomis sebanyak 3.370 kg dengan frekuensi pembelian bahan baku dilakukan 2 kali dalam sebulan (3) pada pengendalian persediaan didapatkan hasil perhitungan untuk persediaan pengaman sebesar 351,29 kg, titik pemesanan kembali sebesar 389,100 kg, kapasitas maksimum sebesar 3721,27 kg dan kapasitas minimum sebesar 37,81 kg. (4) Efisiensi yang didapatkan dari penggunaan metode EOQ dibandingkan dengan CV. LS sebesar Rp 1.190.595 atau mencapai 60%, sehingga mampu untuk mengoptimalkan keuntungan perusahaan.