Pengaruh Penambahan Probiotik Dalam Air Minum Terhadap Kualitas Fisik Daging Itik Hibrida

Main Author: Putri, Meylinda Rizky Eka
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5361/
Daftar Isi:
  • Itik hibrida merupakan salah satu jenis unggas yang mempunyai peran cukup penting sebagai penghasil daging untuk mendukung ketersediaan protein hewani yang murah dan mudah didapat di indonesia. Itik umumnya dipelihara sebagai penghasil telur namun ada pula yang dipelihara sebagai penghasil telur namun ada pula yang dipelihara sebagai penghasil daging. Untuk menghasilkan daging yang berkualitas baik maka perlu di beri pakan tambahan atau feed additive. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan kombinasi probiotik ke dalam air minum. Penelitian dilaksanakan mulai 8 April – 26 Mei 2017 di kandang peternakan milik Bapak Tito, di Desa Ploso Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Kabupaten Malang. Probiotik diperoleh dari PT. Amanah Bantuan Semesta, JATIM-Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek pemberian probiotik dalam air minum terhadap kualitas fisik daging yang meliputi pH, Water Holding Capacity (WHC), Cooking Loss (CL), Tenderness dan warna daging pada itik hibrida. Hasil penelitian diharapkan memberikan informasi dan kajian ilmiah tentang pengaruh penambahan probiotik dalam air minum pada itik hibrida yang dapat meningkatakan kualitas fisik daging yang meliputi pH, WHC, Cooking Loss (CL), Tenderness dan warna daging. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 125 ekor itik hibrida. Kandang yang digunakan adalah kandang panggung yang dilengkapi tempat pakan dan tempat minum sebanyak 20 unit, dengan ukuran kandang 215x70x45 cm per unit, dan pemberian probiotik melalui air minum tiap petak diisi 6 ekor itik hibrida. Metode penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 5 perlakuan dan 4 ulangan yaitu (P0) pakan basal + air minum ;(P1) pakan basal + 0,1% probiotik ; (P2) pakan basal + 0,2% probiotik; (P3) pakan basal + 0,3% probiotik dan (P4) pakan basal + 0,4% probiotik. Data dianalisis dengan ANOVA dan apabila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik dalam air minum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pH, WHC, CL, Tenderness dan warna daging. Rata-rata pH dari yang tertinggi pada perlakuan P2= 5,51±0,11; P0= 5,44±0,30; P4= 5,44±0,09; P1= 5,35±0,10; P3= 5,31±0,17. Rata-rata WHC dari yang tertinggi pada perlakuan P4= 38,21±8,81%; P3= 32,15±3,67%; P0= 29,19±9,36%; P1= 28,41±10,11%; P2= 25,96±4,19%. Rata-rata CL dari yang tertinggi pada perlakuan P0= 41,88±1,65N; P3= 41,13±2,43N; P4= 40,25±2,96N; P2= 39,13±2,36N dan P1= 38,25±1,85N. Rata-rata kecerahan warna dari yang tertinggi pada perlauan P4= 34,43±1,28; P2= 33,96±2,28; P0= 33,41±2,03; P3= 33,00±0,63 dan P1= 32,69±1,57. Rata-rata warna kemerahan dari yang tertinggi pada perlakuan P4= 26,14±0,27c; P1=25,71±1,42b; P3=25,36±0,21ab; P2=20,53±5,04a dan P0=19,39±1,78a. Rata-rata warna kekuningan dari yang tertinggi pada perlakuan P0=10,50±0,97a; P3=7,78±1,61ab; P4=6,91±1,15a; P2=6,84±2,29a; P1=5,41±1,88b. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan probiotik pada air minum memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap pH, WHC, CL, Tenderness, dan kecerahan warna namun memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kemerahan warna daging dan kekuningan warna daging. Penambahan probiotik sampai dengan level pemberian 0,4% dalam air minum tidak meningkatkan nilai pH, WHC, Cooking Loss dan kecerahan warna, tetapi memeperbaiki nilai presentase tenderness daging itik. Disarankan untuk penelitian yang akan datang dilakukan perlakuan pemberian probiotik di dalam pakan kemungkinan bisa lebih efektif.