Pengaruh Penambahan Phospholipid Sebagai Pakan Aditif Melalui Air Minum Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging
Main Author: | Mulyo, Firdaus Sugeng Muhamad Tejo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5106/ |
Daftar Isi:
- Semakin pesatnya perkembangan usaha peternakan ayam pedaging mengakibatkan semakin banyak pula kebutuhan pakan untuk memenuhinya. Pemenuhan pakan juga harus diimbangi dengan efisiensi penggunaan pakan melalui peningkatan kecernaan salah satunya dengan penambahan aditif pakan berupa phospholipid. Adanya phospholipid dapat memperbaiki penampilan produksi ayam pedaging. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan phospolipid sebagai pakan aditif melalui air minum terhadap penampilan produksi ayam pedaging (konsumsi pakan, PBB, FCR, mortalitas ayam dan IP). Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baik bagi akademisi maupun peternak tentang pengaruh penambahan phospolipid sebagai pakan aditif melalui air minum terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Penelitian dilakukan tanggal 17 Januari 2017 – 20 Februari 2017 di Desa Ngandat Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kabupaten Batu menggunakan ayam pedaging umur satu hari (DOC) strain Cobb dan tidak dibedakan jenis kelaminnya (unsex). Jumlah ayam yang digunakan dalam penelitian sebanyak 160 ekor dengan rata-rata bobot badan 46,35 g. Pakan yang digunakan adalah pakan komersial BR-1 Super yang khusus untuk ayam pedaging. Penelitian ini menggunakan dua jenis pakan untuk fase yang berbeda, yaitu starter dan finisher. Pakan starter digunakan untuk ayam dengan usia 1 sampai 10 hari dengan bentuk pakan finecrumble, sedangkan pakan finisher digunakan untuk ayam umur 11 hari sampai masa panen dengan bentuk pakan crumble. Kandang yang digunakan adalah kandang litter yang bersekat sebanyak 20 petak dengan ukuran panjang x lebar x tinggi tiap petaknya adalah 25 x 25 x 50 cm. Umur 14 hari kandang dilebarkan dengan ukuran 100 x 100 x 70 cm karena sudah melewati masa brooder. Alas yang digunakan adalah sekam padi. Metode yang digunakan adalah percobaan lapang dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan selanjutnya apabila terdapat perbedaan yang nyata atau sangat nyata, akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Pemberian produk komersial Bergaprime sebagai sumber phospholipid ke dalam air minum ternak dengan level sebagai berikut: P0 (air minum + 0% phospholipids), P1 (air minum + 0.05% phospholipids), P2 (air minum + 0.1% phospholipids), dan P3 (air minum + 0.15% phospholipids). Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 5 ulangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan dan setiap satu unit percobaan terdiri dari 8 ekor ayam pedaging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan phospholipid sebagai pakan aditif melalui air minum mampu meningkatkan penampilan produksi ayam pedaging dengan hasil konsumsi pakan terbaik pada P1(3392,19±67,21 g/ekor) dan berbeda nyata (P<0,05) dengan P0(3168,23±147,34 g/ekor). Pertambahan bobot badan (PBB) pada P2 (2200,1±98,26 g/ekor) menunjukkan hasil terbaik dan berbeda nyata (P<0,05) dengan P0 (2058,04±62,70 g/ekor). Nilai konversi pakan (FCR) dan indeks produksi (IP) terbaik pada P2 (1,53±0,08) dan (418,75±36,46). Persentase mortalitas terbaik pada P1 (0,71%). Disimpulkan bahwa level penambahan phospholipid sebagai pakan aditif melalui air minum paling baik sebanyak 0,1% phospholipid. Penambahan tersebut mampu meningkatkan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan indeks produksi serta menurunkan konversi pakan dan mortalitas.