Analisis Risiko Operasional Proses Produksi Susu Pasteurisasi-Homogenisasi Menggunakan Metode Fuzzy Failure Mode And Effect Analysis (Fuzzy FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA) (Studi Kasus di CV. Cita Nasional, Semarang)
Main Author: | Oktaviani, Diniawati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4462/ |
Daftar Isi:
- Saat ini semakin banyak masyarakat yang menginginkan produk makanan dan minuman yang memberikan manfaat baik terhadap tubuh. Susu merupakan salah satu minuman yang memberikan efek baik terhadap tubuh. Susu pasteurisasi adalah susu segar yang diolah melalui proses pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu akibat aktivitas mikroorganisme perusak (patogen). Proses homogenisasi untuk menyeragamkan besarnya globula- globula lemak susu. Salah satu perusahaan yang memproduksi susu pasteurisasihomogenisasi yaitu, CV. Cita Nasional. Permasalahan kegiatan operasional yang ada diperusahaan yaitu pada saat proses produksi, diantaranya yaitu adanya kerusakan mesin boiler dan kerusakan mesin ice bank. Tujuan pada penelitian ini adalah menentukan usulan perbaikan yang tepat untuk mengatasi risiko yang paling kritis pada proses produksi. Pada penelitian ini menggunakan metode Fuzzy Failure Mode And Effect Analysis (Fuzzy FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA). FMEA adalah suatu prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan. Penggunaan teori fuzzy memberi fleksibilitas untuk menampung ketidakpastian akibat samarnya informasi yang dimiliki maupun unsur preferensi yang subjektif yang digunakan dalam penilaian terhadap mode kegagalan yang terjadi. Fault Tree Analysis (FTA) merupakan metode risk assessment yang bersifat deduktif serta fokus pada kegagalan serta memberikan perkiraan yang menyebabkan kegagalan tersebut sehingga dapat memberikan usulan perbaikan yang tepat untuk mengatasi risiko. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, risiko pada proses produksi di CV. Cita Nasional dengan 3 variabel risiko dan 15 indikator risiko. Didapatkan 3 indikator risiko kritis yaitu kerusakan kemasan pure pack, kerusakan mesin filling dan kerusakan mesin boiler. Pada risiko kerusakan kemasan pure pack didapatkan akar penyebab utamanya kerusakan kemasan pure pack yaitu, double cetakan penulisan expired date. Risiko kerusakan mesin filling terjadi dengan akar penyebab masalahnya adalah faktor dikejar target produksi. Dan risiko kerusakan mesin boiler terjadi dengan akar permasalahan yang paling dominan mempengaruhi risiko yaitu kecepatan aliran tidak dikontrol dengan baik dan energi yang mengalir kedalam boiler lebih besar dari yang keluar. Usulan perbaikan yang diberikan yaitu, melakukan perawatan mesin cetak expired date secara rutin minimal 1 bulan sekali dengan preventif maintenance, memperhitungkan kemampuan kapasitas mesin dengan target produksi setiap harinya dengan baik agar tidak terjadi kerusakan mesin dikarenakan bekerja secara terus menerus untuk memenuhi target produksi, Melakukan pengaturan kecepatan aliran steam dengan menggunakan kran pada mesin dan memantau dengan alat pemantau tekanan setiap 1 jam sekali.