Analisis Pengendalian Kualitas Proses Produksi Keripik Tempe Menggunakan Metode Six Sigma (Studi Kasus di UKM Putra Ridhlo Sanan, Malang)
Main Author: | Khulwani, Mohamad Bayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4240/ |
Daftar Isi:
- UKM Putra Ridhlo merupakan salah satu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terletak di Jalan Sanan No. 46 Kota Malang yang memproduksi keripik tempe dalam kemasan 100 gr. Produk keripik tempe yang dihasilkan UKM Putra Ridhlo pada saat ini masih mengalami permasalahan dalam hal kualitas, antara lain bentuk keripik tempe yang tidak bulat penuh, warna keripik tempe yang coklat kehitaman atau gosong, dan kerenyahannya berkurang disebabkan kemasan yang kurang tertutup rapat. Penelitian ini bertujuan mengetahui kapabilitas proses perajangan, penggorengan dan pengemasan pada produk keripik tempe serta menentukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan produk keripik tempe pada tahapan proses perajangan, penggorengan dan pengemasan. Penelitian ini menggunakan metode six sigma. Six sigma merupakan pemecahan masalah yang menggunakan data, pengukuran dan statistik untuk mengidentifikasi beberapa faktor penting yang mengurangi limbah dan cacat produk. Penerapan six sigma dalam penelitian ini hanya melakukan empat langkah yang Define, Measure, Analyze dan Improve. Perencanaan pada tahap improve dilakukan dengan menggunakan perhitungan FMEA (Failure Modes and Effect Analysis). Penilaian FMEA dilakukan oleh pemilik UKM selaku orang yang mengetahui penuh kondisi UKM Putra Ridhlo. Berdasarkan tabel perhitungan FMEA, kemudian disusun solusi atau saran perbaikan awal untuk mencegah masalah. Setelah diperoleh hasil perhitungan RPN, maka dilakukan usulan perbaikan. Rekomendasi tindakan untuk FMEA ini didapat 3 penyebab kegagalan tertinggi dari 14 jenis penyebab kegagalan yang ada. Kemudian 3 nilai RPN tertinggi akan dilakukan desain solusi untuk mengurangi atau mencegah cacat pada proses yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan UKM Putra Ridhlo memiliki indeks kapabilitas sigma pada proses perajangan, penggorengan, pengemasan dan proses produksi mempunyai nilai six sigma masing-masing sebesar 3,04, 3,19, 3,11 dan 3,57. Sedangkan untuk kapabilitas proses berupa final yield pada proses perajangan, penggorengan, pengemasan dan proses produksi mempunyai nilai masing-masing sebesar 81,55%, 86,35%, 89,3% dan 85,02%. Faktor dominan yang menyebabkan kecacatan pada keripik tempe 100 g adalah pisau kurang perawatan disebabkan karena pekerja jarang melakukan pembersihan pisau sebelum atau sesudah digunakan. Kurangnya instruksi kerja disebabkan pekerja tidak memperhatikan adanya instruksi kerja pada proses produksi sehingga sering terjadi kesalahan saat bekerja. Tidak disiplin disebabkan karena pekerja tidak mentaati aturan-aturan yang berlaku di UKM tersebut. Pekerja yang tidak disiplin ini menyebabkan beberapa proses yang tidak sesuai standar.