Pengaruh Penambahan Tepung Umbi Garut (Maranta Arundinaceae L) Sebagai Prebiotik Terhadap Jumlah Bakteri Lactobacilli Pada Kefir Berbasis Susu Sapi
Main Author: | Nurheldawati, Evi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4222/ |
Daftar Isi:
- Kefir merupakan minuman fungsional yang mempunyai banyak manfaat seperti antimikroba, merangsang sistem imun, dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Upaya meningkatkan sifat fungsional kefir dapat dilakukan dengan cara menambahkan komponen berefek positif seperti prebiotik. Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa terdapat pengaruh penambahan tepung umbi garut (Maranta arundinaceae L) sebagai prebiotik terhadap jumlah bakteri Lactobacilli pada kefir berbasis susu sapi. Studi eksperimental ini menggunakan posttest-only control design dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Terdapat 4 perlakuan yang berbeda pada sampel yaitu perlakuan tanpa penambahan tepung umbi garut, penambahan tepung umbi garut 2,5% (w/v), 5% (w/v) dan 7,5% (w/v). Variabel yang diukur yaitu jumlah bakteri Lactobacilli yang dihitung menggunakan metode Total Plate Count (TPC) setelah difermentasi 20 jam dengan suhu 20-25oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung umbi garut signifikan berpengaruh terhadap jumlah bacteri Lactobacilli (Krussal Wallis, p=0,04) dan memiliki hubungan kuat yang tidak searah (Spearman, koefisien korelasi -0,552; p=0,005). Rata-rata jumlah bakteri Lactobacilli pada konsentrasi tepung umbi garut 0%, 2,5%, 5% dan 7,5% berturut turut yaitu 5,9 x 109 CFU/ml, 5 x 108 CFU/ml, 4,9 x 108 CFU/ml dan 8,3 x 107 CFU/ml. Jumlah bakteri Lactobacilli meskipun semakin menurun tetapi tetap memenuhi standar kualitas susu fermentasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan tepung umbi garut sebagai prebiotik signifikan terdapat perbedaan terhadap jumlah bakteri Lactobacilli. Semakin tinggi penambahan tepung umbi garut maka semakin rendah jumlah bakteri Lactobacilli.