Pengaruh perbedaan suhu dan waktu pengeringan terhadap aktivitas antioksidan daun kemangi (Ocimum americanum L.) kering

Main Author: Ridho, Ali
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4206/
Daftar Isi:
  • Salah satu tanaman hasil pertanian yang memiliki manfaat sebagai antioksidan adalah tanaman kemangi. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) 2013 luas tanam di Provinsi Jawa Timur mencapai 638815 m2 dengan rata-rata luas tanaman kemangi yang diusahakan/ dikelola per rumah tangga sebanyak 548 usaha. Daun kemangi mengandung senyawa flavonoid dan eugenol yang berperan sebagai antioksidan. Daun kemangi umumnya bersifat mudah rusak, sehingga diperlukan pengendalian pada proses pengeringan, dengan tujuan lain tetap mempertahankan kandungan antioksidan pada daun kemangi yang diteliti. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor, faktor I yaitu suhu pengeringan daun kemangi (550C, 600C, dan 650C) dan faktor II yaitu lama pengeringan (waktu 3 jam, 3,5 jam, dan 4 jam). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Adapun parameter uji yang dilakukan pada penelitian ini diantaranya pengujian kadar air, rendemen, aktivitas antioksidan, kelarutan total, serta uji kualitatif flavonoid. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata kadar air daun kemangi kering akibat perlakuan suhu dan aktu pengeringan berkisar antara 4,83-13,30%, nilai rendemen sebesar 12,64-17,72%, nilai aktivitas antioksidan antara 80,34-181,15 ppm, dan rata-rata kelarutan total sebesar 40,5-48,9%. Adapun pemilihan perlakuan terbaik yang dilakukan melalui pendekatan secara teoritis diperoleh pada suhu pengeringan 600C dan waktu pengeringan selama 3,5 jam dengan nilai kadar air sebesar 7,17%, rendemen 13,06%, aktivitas antioksidan IC50 80,341 ppm, serta kelarutan total sebesar 44,9%.