Optimasi Suhu Dan Waktu Pengeringan Pada Serbuk Pewarna Alami Dari Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Sebagai Alternatif Pewarna Alami Fungsional

Main Author: Daryanto, M. Rifki
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4157/
Daftar Isi:
  • Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) memiliki kulit berwarna merah cerah dan dilingkupi sisik serta memiliki daging buah berwarna merah. Buah naga mempunyai kulit buah dengan kandungan nutrisi dan manfaat tidak kalah dari daging buahnya terutama aktivitas antioksidan. Antioksidan kulit buah naga memiliki efek antiproliferatif dan berpotensi menghambat pertumbuhan sel tumor B16F10. Senyawa antioksidan bersifat tidak stabil dan mudah terdegradasi karena rentan terhadap panas. Salah satu tahapan terpenting pembuatan serbuk kulit buah naga yaitu proses pengeringan. Karena itu, pada penelitian ini dilakukan optimasi suhu dan waktu pengeringan terhadap serbuk pewarna kulit buah naga. Penilitian ini menggunakan metode optimasi yaitu Metode Respon Permukaan dengan 2 faktor dengan 4 respon. Faktor yang diteliti yaitu suhu (X1) dan waktu (X2) pengeringan. Respon antara lain aktivitas antioksidan, kadar air, rendemen dan intensitas warna. Berdasarkan hasil penelitian suhu dan waktu pengeringan yang optimal untuk menghasilkan serbuk pewarna alami dari kulit buah naga adalah pada suhu 62.171oC sedangkan waktu pengeringan sebesar 140.574 menit. Aktivitas antioksidan berdasarkan nilai IC50 yaitu 53.216 ppm tergolong pada aktivitas antioksidan kuat dan intensitas warna sebesar 0.112 didasarkan absorbansi. Pada kondisi optimal tersebut dihasilkan kadar air sebesar kadar air sebesar 5.704% dan rendemen sebesar 9.250%. Berdasarkan hasil validasi pada kondisi optimal memberikan nilai IC50 sebesar 53.127 ppm, intensitas warna sebesar 0.109, kadar air sebesar 6.5 %, dan rendemen sebesar 9.46 %. Semua respon pada tahap verifikasi masuk ke dalam jarak limit kontrol dari prediksi respon dan perbedaan nilai simpangan yang tidak mencapai 5% mengindikasikan bahwa model tersebut cukup baik dan layak. Untuk simpang dengan nilai lebih dari 5% mengindikasikan bahwa nilai prediksi dengan hasil validasi belum cukup baik.