Ekspresi TNF-α (Tumor Necrosis Factor) Dan Jumlah Sel PMN Polimorfonuklear) Terhadap Penyembuhan Luka Eksisi Setelah Pemberian Gel Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) PADA TIKUS (Rattus norvegicus)

Main Author: Prasetia, Dicky Yoga
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/3783/
ctrlnum 3783
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/3783/</relation><title>Ekspresi TNF-&#x3B1; (Tumor Necrosis Factor) Dan Jumlah Sel PMN Polimorfonuklear) Terhadap Penyembuhan Luka Eksisi Setelah Pemberian Gel Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) PADA TIKUS (Rattus norvegicus)</title><creator>Prasetia, Dicky Yoga</creator><subject>615.323 624 Drugs derived from specific plants (Mangosteens, Tea)</subject><description>Luka eksisi merupakan luka yang ditandai dengan kerusakan hingga jaringan hipodermis kulit yang terbuka dan memiliki diameter atau jarak. Luka eksisi adalah metode yang digunakan untuk melukai hewan coba. Teh hijau (Camellia sinensis) merupakan tanaman herbal dengan kandungan zat aktif katekin yang memiliki peran penting dalam aktivitas biologis seperti antiinflamasi, antioksidan, dan antibakteri. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian gel ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) terhadap ekspresi TNF-&#x3B1; (Tumor Necrosis Factor-&#x3B1;) dan jumlah sel PMN (polimorfonuklear) pada kulit tikus pasca luka eksisi. Penelitian menggunakan tikus putih Gallur wistar jantan berumur 8-12 minggu yang terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok K+ (kontrol positif), K &#x2013; (kontrol negatif), kelompok P1, P2, dan P3 (perlakuan 1, 2, dan 3) dengan pemberian gel 0,6%, 1,2%, dan 1,8%, dan masing-masing kelompok terdapat 4 ekor tikus. Terapi dilakukan selama 10 hari. Ekspresi TNF-&#x3B1; diamati dengan metode IHK (Imunohistokimia) dan jumlah sel PMN diamati dengan pewarnaan HE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) secara signifikan (p&lt;0,05) mampu menurunkan ekspresi TNF-&#x3B1; dan menurunkan jumlah sel PMN pada tikus (Rattus norvegicus) pasca luka eksisi. Gel ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) konsentrasi 1,2% merupakan terapi paling efektif karena mampu menurunkan ekspresi TNF-&#x3B1; tertinggi yaitu sebesar 40,013% dan menurunkan jumlah sel PMN sebesar 71,69%. Kesimpulan penelitian ini adalah gel ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) dapat digunakan sebagai terapi alternatif penyembuhan luka eksisi.</description><date>2017-08-10</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Prasetia, Dicky Yoga (2017) Ekspresi TNF-&#x3B1; (Tumor Necrosis Factor) Dan Jumlah Sel PMN Polimorfonuklear) Terhadap Penyembuhan Luka Eksisi Setelah Pemberian Gel Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) PADA TIKUS (Rattus norvegicus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FKH/2017/118/051709487</relation><recordID>3783</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Prasetia, Dicky Yoga
title Ekspresi TNF-α (Tumor Necrosis Factor) Dan Jumlah Sel PMN Polimorfonuklear) Terhadap Penyembuhan Luka Eksisi Setelah Pemberian Gel Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) PADA TIKUS (Rattus norvegicus)
publishDate 2017
topic 615.323 624 Drugs derived from specific plants (Mangosteens
Tea)
url http://repository.ub.ac.id/3783/
contents Luka eksisi merupakan luka yang ditandai dengan kerusakan hingga jaringan hipodermis kulit yang terbuka dan memiliki diameter atau jarak. Luka eksisi adalah metode yang digunakan untuk melukai hewan coba. Teh hijau (Camellia sinensis) merupakan tanaman herbal dengan kandungan zat aktif katekin yang memiliki peran penting dalam aktivitas biologis seperti antiinflamasi, antioksidan, dan antibakteri. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian gel ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) terhadap ekspresi TNF-α (Tumor Necrosis Factor-α) dan jumlah sel PMN (polimorfonuklear) pada kulit tikus pasca luka eksisi. Penelitian menggunakan tikus putih Gallur wistar jantan berumur 8-12 minggu yang terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok K+ (kontrol positif), K – (kontrol negatif), kelompok P1, P2, dan P3 (perlakuan 1, 2, dan 3) dengan pemberian gel 0,6%, 1,2%, dan 1,8%, dan masing-masing kelompok terdapat 4 ekor tikus. Terapi dilakukan selama 10 hari. Ekspresi TNF-α diamati dengan metode IHK (Imunohistokimia) dan jumlah sel PMN diamati dengan pewarnaan HE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) secara signifikan (p<0,05) mampu menurunkan ekspresi TNF-α dan menurunkan jumlah sel PMN pada tikus (Rattus norvegicus) pasca luka eksisi. Gel ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) konsentrasi 1,2% merupakan terapi paling efektif karena mampu menurunkan ekspresi TNF-α tertinggi yaitu sebesar 40,013% dan menurunkan jumlah sel PMN sebesar 71,69%. Kesimpulan penelitian ini adalah gel ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) dapat digunakan sebagai terapi alternatif penyembuhan luka eksisi.
id IOS4666.3783
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2018-01-19T18:31:44Z
last_indexed 2021-10-18T02:09:26Z
recordtype dc
_version_ 1730142684142632960
score 17.538404