Pengaruh Suhu dan Lama Waktu Maserasi Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Rumput Laut Merah (Eucheuma cottonii)
Main Author: | Ningrum, Maya Puspito |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3522/ |
Daftar Isi:
- Eucheuma cottonii merupakan salah satu rumput laut merah yang banyak ditemukan di Indonesia. Produksi Eucheuma cottonii di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Eucheuma cottonii mengandung beberapa macam senyawa aktif seperti fenol, flavonoid, alkaloid, phycoerythrine serta klorofil yang dapat berperan sebagai antioksidan. Senyawa aktif yang terkandung pada Eucheuma cottonii dapat diperoleh dengan cara ekstraksi maserasi menggunakan pelarut metanol. Salah satu faktor yang penting yang menentukan keberhasilan ekstraksi adalah suhu. Umumnya ekstraksi metode maserasi menggunakan suhu ruang pada prosesnya namun dengan menggunakan suhu ruang memiliki kelemahan yaitu senyawa yang memiliki kelarutan terbatas pada suhu ruang maka proses ekstraksi kurang sempurna, senyawa menjadi kurang terlarut sempurna. Dengan demikian dilakukan proses maserasi menggunakan suhu tinggi untuk mengoptimalkan proses ekstraksi. Faktor lain yang perlu diperhatikan yaitu lama waktu maserasi. Waktu ekstraksi yang terlalu lama akan menyebabkan ekstrak terhidrolisis, sedangkan waktu ekstraksi yang terlalu singkat menyebabkan tidak semua senyawa aktif terekstrak dari bahan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu dan lama waktu maserasi pada Eucheuma cottonii terhadap aktivitas antioksidan, serta untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik yang dapat menghasilkan aktivitas antioksidan yang paling tinggi. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan 2 faktor. Faktor I adalah suhu maserasi (25 0C, 40 0C dan 55 0C). Faktor II adalah lama waktu maserasi (24 jam, 48 jam dan 72 jam). Terdapat 9 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data dianalisa dengan ANOVA (Analysis of Varience), dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) atau DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dengan selang kepercayaan 5%. Analisa perlakuan terbaik ekstrak methanol Eucheuma cottonii menggunakan metode multiple atribute Zeleny. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan suhu dan lama waktu maserasi berpengaruh nyata (α = 0,05) terhadap rendemen, total fenol, kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan IC50. Interaksi antar kedua perlakuan berpengaruh nyata (α = 0,05) terhadap total fenol, total flavonoid, aktivitas antioksidan IC50. Ekstrak methanol Eucheuma cottonii terbaik diperoleh dari ekstraksi dengan suhu 55°C selama 24 jam yang memiliki rendemen 2,47 %, total fenol 168,06 mg GAE/ g ekstrak, total flavonoid 59,28 mg QE/ g ekstrak dan aktivitas antioksidan IC50 386,84 μg/ml dengan nilai persen inhibisi sebesar 80,56%.