Pengaruh Penambahan Ekstrak Wortel (Daucus Carota L.) Dalam Pengencer Tris Aminomethan Terhadap Kualitas Semen Kambing Boer Selama Penyimpanan Suhu Dingin

Main Author: Fadilasari, Klarantika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195489/1/Klarantika%20Fadilasari.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195489/
Daftar Isi:
  • Kambing Boer merupakan kambing tipe pedaging yang memiliki kelebihan seperti daya reproduksi yang bagus selain itu kambing Boer juga memiliki produktivitas yang tinggi dengan pertumbuhan yang cepat serta kualitas karkas yang baik. Peningkatan populasi kambing Boer dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi reproduksi yaitu Inseminasi Buatan (IB). Penurunan kualitas pada spermatozoa diakibatkan pada saat pendinginan semen yang disebabkan oleh cold shock maupun kerusakan pada membran plasma spermatozoa karena terbentuknya peroksidase lipid pada proses metabolisme penyimpanan. Pengencer tris memiliki kandungan glukosa yang berguna sebagai sumber energi selain itu pengencer tris memiliki sifat buffer yang baik dan memiliki kandungan asam amino dari kuning telur yang baik untuk spermatozoa. Penambahan antioksidan dapat melindungi spermatozoa dari radikal bebas, antioksidan dapat diperoleh pada tanaman wortel karena terdapat kandungan antioksidan berupa beta karoten. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai penambahan ekstrak wortel pada pengencer tris aminomethan terhadap kualitas semen cair kambing Boer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak wortel (Daucus carota L.) dalam pengencer tris aminomethan kuning telur terhadap kualitas semen cair kambing Boer selama penyimpanan suhu dingin. Penelitian ini dilaksanakan pada 10 Januari sampai dengan 28 Februari 2022 di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi yang digunakan adalah semen kambing Boer yang dikoleksi tiga kali seminggu menggunakan vagina buatan dengan persyaratan kualitas semen motilitas massa ++ dan motilitas individu 70%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan yaitu P0 (80% Tris Aminomethan + 20% Kuning Telur + 0% Ekstrak Wortel), P1 (80% Tris Aminomethan + 20% Kuning Telur + 1% Ekstrak Wortel), P2 (80% Tris Aminomethan +20% Kuning Telur + 2% Ekstrak Wortel), dan P3 (80% Tris Aminomethan + 20% Kuning Telur + 3% Ekstrak Wortel) dan masing-masing perlakuan 10 ulangan. Pengamatan yang dilakukan selama penyimpanan pada jam ke-0, jam ke-24, jam ke-48, dan jam ke-72. Variabel yang diamati adalah motilitas individu, viabilitas, abnormalitas dan integritas membran. Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam atau ANOVA, jika terdapat perbedaan nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01) dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil menunjukkan bahwa pemberian penambahan ekstrak wortel pada motilitas individu menunjukkan pengaruh sangat nyata (P<0,01) pada jam ke-0, jam ke-24, jam ke-48 dan berpengaruh nyata (P<0,05) pada jam ke-72. Pada viabilitas menunjukkan pengaruh sangat nyata (P<0,01) pada jam ke-0, jam ke-24, jam ke-72 dan berpengaruh nyata (P<0,05) pada jam ke-48. Pada abnormalitas berpengaruh nyata (P<0,05) pada jam ke-48. Sedangkan Integritas membran menunjukkan pengaruh sangat nyata (P<0,01) pada jam ke-0, jam ke-24 dan berpengaruh nyata (P<0,05) pada jam ke-48 dan jam ke-72. Rataan motilitas jam ke-72 P0 (49,50 ± 6,85%), P1 (56,00 ± 9,94%), P2 (55,00 ± 6,23%), P3 (45,50 ± 7,61%). Viabilitas pada jam ke-72 P0 (62,50 ± 3,68%), P1 (68,09 ± 4,84%), P2 (65,61 ± 5,78%), P3 (60,60 ± 4,80%). Abnormalitas jam ke-72 P0 (4,18 ± 1,06%), P1 (3,76 ± 0,95%), P2 (4,00 ± 1,50%), P3 (4,43 ± 1,59). Integritas membran P0 (67,30 ± 4,81%), P1 (70,31 ± 5,36%), P2 (68,19 ± 4,17%), P3 (63,77 ± 4,19%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan ekstrak wortel dalam pengencer tris aminomethan kuning telur mampu menghambat penurunan kualitas spermatozoa selama penyimpanan suhu dingin dilihat dari motilitas individu viabilitas dan integritas membran pada jam ke-0 sampai jam ke-72 dan abnormalitas hanya pada jam ke-48 saja. Hasil terbaik penambahan ekstrak wortel (Daucus carota L.) 1% mampu mempertahankan kualitas kambing Boer lebih baik dibandingkan perlakuan kontrol dari hasil tersebut disarankan untuk memanfaatkan semen cair kambing Boer dengan penambahan ekstrak wortel 1% untuk aplikasi inseminasi buata