Analisis Fenetik Spesies Cabai (Capsicum Sp.) Berdasarkan Karakter Morfologi

Main Authors: Ramadhanti, Salsabila, Dr. Budi Waluyo,, S.P,. M.P
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195461/1/-%20SALSABILA%20RAMADHANTI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195461/
ctrlnum 195461
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195461/</relation><title>Analisis Fenetik Spesies Cabai (Capsicum Sp.)&#xD; Berdasarkan Karakter Morfologi</title><creator>Ramadhanti, Salsabila</creator><creator>Dr. Budi Waluyo,, S.P,. M.P</creator><subject>630 Agriculture and related technologies</subject><description>Tanaman cabai telah menjadi salah satu komoditas utama hortikultura di&#xD; Indonesia. Tanaman cabai juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan fluktuatif.&#xD; Terdapat beberapa jenis cabai yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain&#xD; cabai rawit, cabai besar, cabai keriting, hingga paprika. Di Indonesia tersebar&#xD; berbagai macam jenis cabai mulai dari jenis unggul hingga jenis lokal yang ada di&#xD; masyarakat. Karakter yang dimiliki setiap jenis cabai dapat menunjukkan hubungan&#xD; kekerabatan dari cabai tersebut. Adanya informasi mengenai hubungan kekerabatan&#xD; dari beberapa jenis cabai dapat memudahkan pemulia untuk menentukan tetua&#xD; persilangan yang akan digunakan. Hal itu dikarenakan persilangan yang dilakukan&#xD; pada jenis yang memiliki hubungan kekerabatan dekat dapat menyebabkan&#xD; penurunan sifat. Oleh karena itu, informasi mengenai hubungan kekerabatan antara&#xD; genotipe cabai sangatlah penting dalam pemuliaan tanaman.&#xD; Penelitian dilaksanakan di Seed and Nursery Industry Agro Techno Park&#xD; Universitas Brawijaya yang berlokasi di Jatikerto, Kecamatan Kromengan&#xD; Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dari bulan Januari&#xD; hingga Juli 2020. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: timbangan,&#xD; jangka sorong, penggaris, roll meter, selang irigasi, cangkul, kamera, alat tulis dan&#xD; deskriptor. Bahan yang digunakan adalah 84 genotipe cabai yang terdiri dari 5&#xD; spesies, media semai, mini bag, pupuk, pestisida, kertas label, alpha board dan form&#xD; pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap 54 karakter berdasarkan deskriptor&#xD; cabai. Keragaman dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA).&#xD; Metode analisis pengelompokan yang digunakan adalah UPGMA (Unweighted&#xD; Pair Group Method with Arithmetic) pendekatan Gower&#x2019;s Similarity Index&#xD; menggunakan software PAST3. Hasil analisis pengelompokan hubungan fenetik&#xD; ditampilkan dalam bentuk dendrogram. Matriks kesamaan dengan dendrogram&#xD; dianalisis dengan koefisien korelasi fenetik.&#xD; Hasil analisis komponen utama karakter morfologi pada 84 genotipe cabai&#xD; mempunyai keragaman total sebesar 79,71% dengan 10 komponen utama. Terdapat&#xD; 26 karakter yang berkontribusi pada keragaman genotipe cabai yaitu tipe tumbuh&#xD; tanaman, panjang batang, diameter batang, antosianin pada ruas, intensitas&#xD; antosianin pada ruas, bentuk batang, panjang daun, lebar daun, intensitas hijau daun,&#xD; bentuk daun, posisi tangkai bunga, warna mahkota bunga, panjang buah, rasio&#xD; panjang:diameter buah, bentuk permukaan buah tanpa basal, permukaan mengkilap&#xD; daun, diameter buah, bentuk memanjang buah, kedalaman apex, bentuk ujung buah,&#xD; jumlah lokul, kepadatan plasenta buah, jumlah biji, bobot buah, antosianin pada&#xD; anther, dan bentuk permukaan buah tanpa basal. Hubungan filogenetik dan&#xD; taksonomi di antara spesies cabai berdasarkan karakter morfologi membentuk 3&#xD; kelompok utama yang menyebar pada jarak genetik 0,00-0,45. Kelompok pertama&#xD; terdiri dari genotipe spesies Capsicum baccatum dengan koefisien kemiripan 90%.&#xD; Kelompok kedua memiliki koefisien kemiripan 67% yang terdiri dari Capsicum&#xD; annuum. Kelompok ketiga memiliki koefisien kemiripan 78% yang terdiri dari&#xD; Capsicum frutescens, Capsicum eximium, dan Capsicum chinense. Jarak genetik&#xD; paling dekat yaitu 0,03 antara Cann(B)-12-01(R)(1) dengan Cann(B)-03(T). Jarak&#xD; ii&#xD; genetik paling jauh yaitu pada genotipe Cann(B)-407 dengan genotipe lainnya pada&#xD; kelompok ketiga sebesar 0,33</description><date>2020-05-29</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195461/1/-%20SALSABILA%20RAMADHANTI%20%282%29.pdf</identifier><identifier> Ramadhanti, Salsabila and Dr. Budi Waluyo,, S.P,. M.P (2020) Analisis Fenetik Spesies Cabai (Capsicum Sp.) Berdasarkan Karakter Morfologi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>0520040065</relation><identifier>0520040065</identifier><recordID>195461</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Ramadhanti, Salsabila
Dr. Budi Waluyo,, S.P,. M.P
title Analisis Fenetik Spesies Cabai (Capsicum Sp.) Berdasarkan Karakter Morfologi
publishDate 2020
isbn 9780520040069
topic 630 Agriculture and related technologies
url http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195461/1/-%20SALSABILA%20RAMADHANTI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195461/
contents Tanaman cabai telah menjadi salah satu komoditas utama hortikultura di Indonesia. Tanaman cabai juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan fluktuatif. Terdapat beberapa jenis cabai yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain cabai rawit, cabai besar, cabai keriting, hingga paprika. Di Indonesia tersebar berbagai macam jenis cabai mulai dari jenis unggul hingga jenis lokal yang ada di masyarakat. Karakter yang dimiliki setiap jenis cabai dapat menunjukkan hubungan kekerabatan dari cabai tersebut. Adanya informasi mengenai hubungan kekerabatan dari beberapa jenis cabai dapat memudahkan pemulia untuk menentukan tetua persilangan yang akan digunakan. Hal itu dikarenakan persilangan yang dilakukan pada jenis yang memiliki hubungan kekerabatan dekat dapat menyebabkan penurunan sifat. Oleh karena itu, informasi mengenai hubungan kekerabatan antara genotipe cabai sangatlah penting dalam pemuliaan tanaman. Penelitian dilaksanakan di Seed and Nursery Industry Agro Techno Park Universitas Brawijaya yang berlokasi di Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dari bulan Januari hingga Juli 2020. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: timbangan, jangka sorong, penggaris, roll meter, selang irigasi, cangkul, kamera, alat tulis dan deskriptor. Bahan yang digunakan adalah 84 genotipe cabai yang terdiri dari 5 spesies, media semai, mini bag, pupuk, pestisida, kertas label, alpha board dan form pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap 54 karakter berdasarkan deskriptor cabai. Keragaman dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Metode analisis pengelompokan yang digunakan adalah UPGMA (Unweighted Pair Group Method with Arithmetic) pendekatan Gower’s Similarity Index menggunakan software PAST3. Hasil analisis pengelompokan hubungan fenetik ditampilkan dalam bentuk dendrogram. Matriks kesamaan dengan dendrogram dianalisis dengan koefisien korelasi fenetik. Hasil analisis komponen utama karakter morfologi pada 84 genotipe cabai mempunyai keragaman total sebesar 79,71% dengan 10 komponen utama. Terdapat 26 karakter yang berkontribusi pada keragaman genotipe cabai yaitu tipe tumbuh tanaman, panjang batang, diameter batang, antosianin pada ruas, intensitas antosianin pada ruas, bentuk batang, panjang daun, lebar daun, intensitas hijau daun, bentuk daun, posisi tangkai bunga, warna mahkota bunga, panjang buah, rasio panjang:diameter buah, bentuk permukaan buah tanpa basal, permukaan mengkilap daun, diameter buah, bentuk memanjang buah, kedalaman apex, bentuk ujung buah, jumlah lokul, kepadatan plasenta buah, jumlah biji, bobot buah, antosianin pada anther, dan bentuk permukaan buah tanpa basal. Hubungan filogenetik dan taksonomi di antara spesies cabai berdasarkan karakter morfologi membentuk 3 kelompok utama yang menyebar pada jarak genetik 0,00-0,45. Kelompok pertama terdiri dari genotipe spesies Capsicum baccatum dengan koefisien kemiripan 90%. Kelompok kedua memiliki koefisien kemiripan 67% yang terdiri dari Capsicum annuum. Kelompok ketiga memiliki koefisien kemiripan 78% yang terdiri dari Capsicum frutescens, Capsicum eximium, dan Capsicum chinense. Jarak genetik paling dekat yaitu 0,03 antara Cann(B)-12-01(R)(1) dengan Cann(B)-03(T). Jarak ii genetik paling jauh yaitu pada genotipe Cann(B)-407 dengan genotipe lainnya pada kelompok ketiga sebesar 0,33
id IOS4666.195461
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2022-12-06T07:27:40Z
last_indexed 2022-12-06T07:27:40Z
recordtype dc
_version_ 1751456437667627008
score 17.538404