Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Force Majeure Dalam Perjanjian Kredit (Ditinjau Dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11 /POJK.03/2020 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019)
Main Authors: | Rizki, Mukhlis, Rachmi Sulistyarini, SH., MH., Prawatya Ido Nurhayati, SH., M.Kn. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195291/1/Mukhlis%20Rizki.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195291/ |
ctrlnum |
195291 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195291/</relation><title>Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Force Majeure Dalam
Perjanjian Kredit (Ditinjau Dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11
/POJK.03/2020 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan
Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019).</title><creator>Rizki, Mukhlis</creator><creator>Rachmi Sulistyarini, SH., MH.</creator><creator>Prawatya Ido Nurhayati, SH., M.Kn.</creator><subject>340 Law</subject><description>Bahwa peristiwa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (“COVID-19”) berdampak pada
segala lapisan masyarakat, yang berdampak pula pada terhambatnya kegiatan ekonomi
di dalam masyarakat dan mengakibatkan banyaknya pemutusan hubungan kerja bagi
karyawan bahkan kepailitan bagi perusahaan-perusahaan yang tidak mampu bertahan.
Bahwa apabila dikategorikan menurut ruang lingkupnya, Pandemi COVID-19 dapat
dikategorikan sebagai Act of God, dimana epidemik dapat dikategorikan sebagai peristiwa
yang tergolong sebagai takdir tuhan yang tidak dipicu oleh kegiatan manusia.
Mengetahui dampak dari COVID-19 yang dapat mengganggu perekonomian, Otoritas Jasa
Keuangan mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020
Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak
Penyebaran Coronavirus Disease 2019, guna mendorong optimalisasi fungsi intermediasi
perbankan, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan mendukung pemulihan serta
pertumbuhan ekonomi. Dalam peraturan ini mengatur bahwa bank dapat memberikan
restrukturisasi kredit kepada debitur yang terdampak COVID-19 dengan melakukan
penilaian aset debitur.
Persoalan yang muncul yaitu bagaimana akibat dari adanya Force Majeure karena
Pandemi COVID-19 terhadap perjanjian kredit, serta bagaimana peraturan rekstrukturisasi
kredit yang dikeluarkan oleh OJK tersebut dapat berpengaruh pada debitor.
Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan Statute approach
dan Conseptual approach dengan mengkaji rumusan masalah dengan norma serta kaidah
hukum yang berlaku, kemudian memaparkannya secara detail dan memberikan solusi
terhadap penelitian normatif tersebut.
Hasil penelitian diketahui bahwa dampak Force Majeure pada Perjanjian Kredit hanya
mengakibatkan penangguhan utang saja, bukan penghapusan utang secara keseluruhan
serta menunjukan pula bahwa peraturan restrukturisasi dengan adanya penilaian aset
yang menyulitkan debitur tidak cukup mengakomodir fakta bahwa COVID-19 merupakan
Force Majeure yang seharusnya menyebabkan adanya penangguhan kredit. Oleh karena
itu, diperlukan penambahan pilihan kepada bank untuk memberikan relaksasi berupa
penangguhan kredit kepada debitur.</description><date>2021-07-12</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195291/1/Mukhlis%20Rizki.pdf</identifier><identifier> Rizki, Mukhlis and Rachmi Sulistyarini, SH., MH. and Prawatya Ido Nurhayati, SH., M.Kn. (2021) Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Force Majeure Dalam Perjanjian Kredit (Ditinjau Dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11 /POJK.03/2020 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>0521010159</relation><identifier>0521010159</identifier><recordID>195291</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Rizki, Mukhlis Rachmi Sulistyarini, SH., MH. Prawatya Ido Nurhayati, SH., M.Kn. |
title |
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Force Majeure Dalam
Perjanjian Kredit (Ditinjau Dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11
/POJK.03/2020 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan
Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019) |
publishDate |
2021 |
isbn |
9780521010153 |
topic |
340 Law |
url |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195291/1/Mukhlis%20Rizki.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195291/ |
contents |
Bahwa peristiwa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (“COVID-19”) berdampak pada
segala lapisan masyarakat, yang berdampak pula pada terhambatnya kegiatan ekonomi
di dalam masyarakat dan mengakibatkan banyaknya pemutusan hubungan kerja bagi
karyawan bahkan kepailitan bagi perusahaan-perusahaan yang tidak mampu bertahan.
Bahwa apabila dikategorikan menurut ruang lingkupnya, Pandemi COVID-19 dapat
dikategorikan sebagai Act of God, dimana epidemik dapat dikategorikan sebagai peristiwa
yang tergolong sebagai takdir tuhan yang tidak dipicu oleh kegiatan manusia.
Mengetahui dampak dari COVID-19 yang dapat mengganggu perekonomian, Otoritas Jasa
Keuangan mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020
Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak
Penyebaran Coronavirus Disease 2019, guna mendorong optimalisasi fungsi intermediasi
perbankan, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan mendukung pemulihan serta
pertumbuhan ekonomi. Dalam peraturan ini mengatur bahwa bank dapat memberikan
restrukturisasi kredit kepada debitur yang terdampak COVID-19 dengan melakukan
penilaian aset debitur.
Persoalan yang muncul yaitu bagaimana akibat dari adanya Force Majeure karena
Pandemi COVID-19 terhadap perjanjian kredit, serta bagaimana peraturan rekstrukturisasi
kredit yang dikeluarkan oleh OJK tersebut dapat berpengaruh pada debitor.
Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan Statute approach
dan Conseptual approach dengan mengkaji rumusan masalah dengan norma serta kaidah
hukum yang berlaku, kemudian memaparkannya secara detail dan memberikan solusi
terhadap penelitian normatif tersebut.
Hasil penelitian diketahui bahwa dampak Force Majeure pada Perjanjian Kredit hanya
mengakibatkan penangguhan utang saja, bukan penghapusan utang secara keseluruhan
serta menunjukan pula bahwa peraturan restrukturisasi dengan adanya penilaian aset
yang menyulitkan debitur tidak cukup mengakomodir fakta bahwa COVID-19 merupakan
Force Majeure yang seharusnya menyebabkan adanya penangguhan kredit. Oleh karena
itu, diperlukan penambahan pilihan kepada bank untuk memberikan relaksasi berupa
penangguhan kredit kepada debitur. |
id |
IOS4666.195291 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2022-12-06T07:27:31Z |
last_indexed |
2022-12-06T07:27:31Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751456435705741312 |
score |
17.538404 |