Inovasi Produk Tempe Berbasis Kacang Tunggak Hitam dari NTT Sebagai Sumber Protein Alternatif dan Pengujian Kualitas Protein Secara in vivo
Main Authors: | Naisali, Hyldegardis, Dr. Siti Narsito Wulan, STP., MP, Prof. Dr. Ir. Yunianta, DEA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195247/1/Hyldegardis%20Naisali.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195247/ |
Daftar Isi:
- Analisa bahan baku dilakukan untuk mengetahui kondisi awal bahan yang akan digunakan. Kacang tunggak hitam (Vigna unguiculata, L Walp) pada penelitian ini merupakan hasil panen tahun sebelumnya (tahun 2017) yang didapat dari desa Letneo Selatan, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten TTU. Kacang tunggak hitam yang dipilih berwarna hitam karena produktifitasnya tinggi juga mempunyai kandungan protein yang setara dengan kacang kedelai yaitu, 24-25% (Bressani, 1985); sedangkan kacang tunggak hitam lokal/kacang nasi yaitu 13,16% (Puspita et al., 2017) sehingga cocok untuk dibuat tempe. Alasan lain digunakan kacang tunggak hitam adalah jumlahnya yang melimpah yaitu berada pada urutan ke 3 setelah kacang hijau dan kacang tanah (Yususf et.,al 2003) dan selalu dikonsumsi oleh masyarakat Timor. Namun dari segi ekonomi, hanya kacang hijau dan kacang tanah sebagai sumber pendapatan (Lidjang dan Nulik, 2004).