Efektivitas Trichoderma Harzianum Dan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Fusarium Oxysporum Penyebab Penyakit Moler Pada Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)

Main Authors: Pongmanapa, Angelika Putri Ma’dika, Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi,, MS., Fery Abdul Choliq,, SP., MP., M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195196/1/Angelika%20Putri%20Ma%27dika%20Pongmanapa%27.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195196/
ctrlnum 195196
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195196/</relation><title>Efektivitas Trichoderma Harzianum Dan Ekstrak&#xD; Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Fusarium&#xD; Oxysporum Penyebab Penyakit Moler Pada&#xD; Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)</title><creator>Pongmanapa, Angelika Putri Ma&#x2019;dika</creator><creator>Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi,, MS.</creator><creator>Fery Abdul Choliq,, SP., MP., M.Sc</creator><subject>632.6 Animal pests</subject><description>Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu&#xD; komoditas sayuran umbi yang memiliki potensi yang sangat besar untuk&#xD; dikembangkan. Akan tetapi, usaha peningkatan produksi tanaman bawang merah&#xD; banyak mendapat hambatan. Salah satunya akibat serangan penyakit moler (layu&#xD; fusarium) yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae. Patogen ini&#xD; merupakan patogen tular tanah yang dapat menyerang umbi bawang merah&#xD; sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu bahkan mengakibatkan&#xD; tanaman mati. Pengendalian yang sering dilakukan hingga saat ini ialah&#xD; penggunaan fungisida sintetik. Namun, fungisida sintetik dapat menimbulkan&#xD; dampak negatif bagi tanah, tanaman, maupun kesehatan bahkan menyebabkan&#xD; resistensi patogen. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengendalian yang lebih&#xD; ramah lingkungan. Salah satu alternatif pengendalian yang dapat dilakukan yaitu&#xD; penggunaan agens hayati antagonis dan fungisida nabati. Pengendalian ini dapat&#xD; memanfaatkan jamur antagonis Trichoderma harzianum dan ekstrak daun pepaya&#xD; (EDP). Penggunaan jamur antagonis dapat dikombinasikan dengan fungisida nabati&#xD; untuk mengendalikan patogen penyebab penyakit pada tanaman. Kombinasi jamur&#xD; antagonis dan fungisida nabati dapat meminimalkan penggunaan fungisida sintetik&#xD; dan resistensi yang ditimbulkannya. Penelitian tentang efektivitas Trichoderma&#xD; harzianum yang dikombinasikan dengan ekstrak daun pepaya belum pernah&#xD; dilakukan. Oleh karena itu, perlu dikaji efektivitasnya secara tunggal maupun&#xD; kombinasinya untuk mengendalikan Fusarium oxysporum penyebab penyakit&#xD; moler pada tanaman bawang merah.&#xD; Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2020 hingga Juli 2020 yang terdiri&#xD; atas 2 tahap pengujian, yaitu uji in vitro dan uji in vivo. Uji in vitro dilakukan di&#xD; laboratorium Mikologi (Penyakit Tumbuhan) dan laboratorium Toksikologi&#xD; Pestisida Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas&#xD; Brawijaya. Uji in vivo dilakukan di Green House Kebun Percobaan Jatimulyo,&#xD; Lowokwaru, Malang. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap&#xD; faktorial (RALF) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama ialah penambahan&#xD; Trichoderma harzianum yang terdiri dari dua taraf yaitu T0 = tanpa T. harzianum&#xD; dan T1 = penambahan T. harzianum. Faktor kedua ialah konsentrasi ekstrak daun&#xD; pepaya (EDP) yang terdiri dari 5 taraf yaitu E0 = 0 ppm EDP, E1 = 50.000 ppm&#xD; EDP, E2 = 100.000 ppm EDP, E3 = 150.000 ppm EDP, dan E4 = 200.000 ppm&#xD; EDP. Kombinasi yang diperoleh dari perlakuan Trichoderma harzianum dan&#xD; ekstrak daun pepaya ialah: T0E0 (tanpa T. harzianum + 0 ppm EDP/kontrol), T0E1&#xD; (tanpa T. harzianum + 50.000 ppm EDP), T0E2 (tanpa T. harzianum + 100.000&#xD; ppm EDP), T0E3 (tanpa T. harzianum + 150.000 ppm EDP), T0E4 (tanpa T.&#xD; harzianum + 200.000 ppm EDP), T1E0 (T. harzianum + 0 ppm EDP), T1E1 (T.&#xD; ii&#xD; harzianum + 50.000 ppm EDP), T1E2 (T. harzianum + 100.000 ppm EDP), T1E3&#xD; (T. harzianum + 150.000 ppm EDP), dan T1E4 (T. harzianum + 200.000 ppm&#xD; EDP). Perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel pengamatan yang digunakan&#xD; pada uji in vitro ialah persentase daya hambat F. oxysporum (%). Variabel&#xD; pengamatan yang digunakan pada uji in vivo meliputi masa inkubasi (hsi), insidensi&#xD; penyakit (%), panjang tanaman (cm), jumlah daun (helai/tanaman), jumlah anakan&#xD; (anakan/tanaman), bobot basah umbi (g), dan bobot kering umbi (g). Data hasil&#xD; pengujian dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Varians). Apabila uji F&#xD; menunjukkan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan&#xD; Multiple Range Test) pada taraf 5%.&#xD; Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kombinasi&#xD; Trichoderma harzianum dan ekstrak daun pepaya memberikan interaksi yang nyata&#xD; terhadap penghambatan patogen Fusarium oxysporum pada uji in vitro maupun in&#xD; vivo. Penggunaan kombinasi keduanya lebih efektif untuk menghambat patogen F.&#xD; oxysporum dibandingkan jika digunakan secara tunggal. Kombinasi yang paling&#xD; efektif untuk mengendalikan Fusarium oxysporum ialah kombinasi T. harzianum&#xD; dan ekstrak daun pepaya konsentrasi 150.000 dan 200.000 ppm. Pada uji in vitro,&#xD; kombinasi T. harzianum dan ekstrak daun pepaya konsentrasi 150.000 ppm dan&#xD; 200.000 ppm dapat menghambat pertumbuhan F. oxysporum dengan persentase&#xD; daya hambat masing-masing sebesar 53,78% dan 62,09%. Pada uji in vivo,&#xD; kombinasi T. harzianum dan ekstrak daun pepaya konsentrasi 150.000 ppm 200.000&#xD; ppm dapat menekan perkembangan F. oxysporum dengan insidensi penyakit 0%&#xD; atau tidak menunjukkan gejala penyakit moler. Sementara itu pada parameter&#xD; komponen pertumbuhan tanaman, kombinasi T. harzianum dan ekstrak daun&#xD; pepaya tidak memberikan interaksi nyata terhadap panjang tanaman dan jumlah&#xD; daun. Panjang tanaman dan jumlah daun hanya dipengaruhi secara nyata oleh faktor&#xD; tunggal konsentrasi ekstrak daun pepaya pada umur 6 hingga 8 MST. Perlakuan&#xD; terbaik ditunjukkan oleh penggunaan 150.000 ppm dan 200.000 ppm ekstrak daun&#xD; pepaya. Kombinasi T. harzianum dan ekstrak daun pepaya hanya memberikan&#xD; pengaruh nyata terhadap jumlah anakan pada umur 6 hingga 8 MST. Jumlah anakan&#xD; terbanyak ditunjukkan oleh perlakuan kombinasi T. harzianum dan 200.000 ppm&#xD; ekstrak daun pepaya. Pada parameter hasil panen tanaman, kombinasi T. harzianum&#xD; dan ekstrak daun pepaya memberikan interaksi nyata terhadap bobot basah dan&#xD; bobot kering umbi. Bobot umbi tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan kombinasi T.&#xD; harzianum dan 200.000 ppm ekstrak daun pepaya</description><date>2020-10-23</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195196/1/Angelika%20Putri%20Ma%27dika%20Pongmanapa%27.pdf</identifier><identifier> Pongmanapa, Angelika Putri Ma&#x2019;dika and Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi,, MS. and Fery Abdul Choliq,, SP., MP., M.Sc (2020) Efektivitas Trichoderma Harzianum Dan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Fusarium Oxysporum Penyebab Penyakit Moler Pada Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>0520040036</relation><identifier>0520040036</identifier><recordID>195196</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Pongmanapa, Angelika Putri Ma’dika
Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi,, MS.
Fery Abdul Choliq,, SP., MP., M.Sc
title Efektivitas Trichoderma Harzianum Dan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Fusarium Oxysporum Penyebab Penyakit Moler Pada Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)
publishDate 2020
isbn 9780520040038
topic 632.6 Animal pests
url http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195196/1/Angelika%20Putri%20Ma%27dika%20Pongmanapa%27.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195196/
contents Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran umbi yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Akan tetapi, usaha peningkatan produksi tanaman bawang merah banyak mendapat hambatan. Salah satunya akibat serangan penyakit moler (layu fusarium) yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae. Patogen ini merupakan patogen tular tanah yang dapat menyerang umbi bawang merah sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu bahkan mengakibatkan tanaman mati. Pengendalian yang sering dilakukan hingga saat ini ialah penggunaan fungisida sintetik. Namun, fungisida sintetik dapat menimbulkan dampak negatif bagi tanah, tanaman, maupun kesehatan bahkan menyebabkan resistensi patogen. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengendalian yang lebih ramah lingkungan. Salah satu alternatif pengendalian yang dapat dilakukan yaitu penggunaan agens hayati antagonis dan fungisida nabati. Pengendalian ini dapat memanfaatkan jamur antagonis Trichoderma harzianum dan ekstrak daun pepaya (EDP). Penggunaan jamur antagonis dapat dikombinasikan dengan fungisida nabati untuk mengendalikan patogen penyebab penyakit pada tanaman. Kombinasi jamur antagonis dan fungisida nabati dapat meminimalkan penggunaan fungisida sintetik dan resistensi yang ditimbulkannya. Penelitian tentang efektivitas Trichoderma harzianum yang dikombinasikan dengan ekstrak daun pepaya belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, perlu dikaji efektivitasnya secara tunggal maupun kombinasinya untuk mengendalikan Fusarium oxysporum penyebab penyakit moler pada tanaman bawang merah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2020 hingga Juli 2020 yang terdiri atas 2 tahap pengujian, yaitu uji in vitro dan uji in vivo. Uji in vitro dilakukan di laboratorium Mikologi (Penyakit Tumbuhan) dan laboratorium Toksikologi Pestisida Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Uji in vivo dilakukan di Green House Kebun Percobaan Jatimulyo, Lowokwaru, Malang. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RALF) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama ialah penambahan Trichoderma harzianum yang terdiri dari dua taraf yaitu T0 = tanpa T. harzianum dan T1 = penambahan T. harzianum. Faktor kedua ialah konsentrasi ekstrak daun pepaya (EDP) yang terdiri dari 5 taraf yaitu E0 = 0 ppm EDP, E1 = 50.000 ppm EDP, E2 = 100.000 ppm EDP, E3 = 150.000 ppm EDP, dan E4 = 200.000 ppm EDP. Kombinasi yang diperoleh dari perlakuan Trichoderma harzianum dan ekstrak daun pepaya ialah: T0E0 (tanpa T. harzianum + 0 ppm EDP/kontrol), T0E1 (tanpa T. harzianum + 50.000 ppm EDP), T0E2 (tanpa T. harzianum + 100.000 ppm EDP), T0E3 (tanpa T. harzianum + 150.000 ppm EDP), T0E4 (tanpa T. harzianum + 200.000 ppm EDP), T1E0 (T. harzianum + 0 ppm EDP), T1E1 (T. ii harzianum + 50.000 ppm EDP), T1E2 (T. harzianum + 100.000 ppm EDP), T1E3 (T. harzianum + 150.000 ppm EDP), dan T1E4 (T. harzianum + 200.000 ppm EDP). Perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel pengamatan yang digunakan pada uji in vitro ialah persentase daya hambat F. oxysporum (%). Variabel pengamatan yang digunakan pada uji in vivo meliputi masa inkubasi (hsi), insidensi penyakit (%), panjang tanaman (cm), jumlah daun (helai/tanaman), jumlah anakan (anakan/tanaman), bobot basah umbi (g), dan bobot kering umbi (g). Data hasil pengujian dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Varians). Apabila uji F menunjukkan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kombinasi Trichoderma harzianum dan ekstrak daun pepaya memberikan interaksi yang nyata terhadap penghambatan patogen Fusarium oxysporum pada uji in vitro maupun in vivo. Penggunaan kombinasi keduanya lebih efektif untuk menghambat patogen F. oxysporum dibandingkan jika digunakan secara tunggal. Kombinasi yang paling efektif untuk mengendalikan Fusarium oxysporum ialah kombinasi T. harzianum dan ekstrak daun pepaya konsentrasi 150.000 dan 200.000 ppm. Pada uji in vitro, kombinasi T. harzianum dan ekstrak daun pepaya konsentrasi 150.000 ppm dan 200.000 ppm dapat menghambat pertumbuhan F. oxysporum dengan persentase daya hambat masing-masing sebesar 53,78% dan 62,09%. Pada uji in vivo, kombinasi T. harzianum dan ekstrak daun pepaya konsentrasi 150.000 ppm 200.000 ppm dapat menekan perkembangan F. oxysporum dengan insidensi penyakit 0% atau tidak menunjukkan gejala penyakit moler. Sementara itu pada parameter komponen pertumbuhan tanaman, kombinasi T. harzianum dan ekstrak daun pepaya tidak memberikan interaksi nyata terhadap panjang tanaman dan jumlah daun. Panjang tanaman dan jumlah daun hanya dipengaruhi secara nyata oleh faktor tunggal konsentrasi ekstrak daun pepaya pada umur 6 hingga 8 MST. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh penggunaan 150.000 ppm dan 200.000 ppm ekstrak daun pepaya. Kombinasi T. harzianum dan ekstrak daun pepaya hanya memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah anakan pada umur 6 hingga 8 MST. Jumlah anakan terbanyak ditunjukkan oleh perlakuan kombinasi T. harzianum dan 200.000 ppm ekstrak daun pepaya. Pada parameter hasil panen tanaman, kombinasi T. harzianum dan ekstrak daun pepaya memberikan interaksi nyata terhadap bobot basah dan bobot kering umbi. Bobot umbi tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan kombinasi T. harzianum dan 200.000 ppm ekstrak daun pepaya
id IOS4666.195196
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2022-12-06T07:27:27Z
last_indexed 2022-12-06T07:27:27Z
recordtype dc
_version_ 1751456434392924160
score 17.538404