Ekstraksi Pektin Dari Ampas Apel (Malus sylvestris Mill.) dengan Metode Microwave Assisted Extraction (Kajian Konsentrasi Pelarut dan Lama Ekstraksi)

Main Authors: Hartanto, M. Fahrudi, Hendrix Yulis Setyawan,, STP, M. Si, Ph. D, Arie Febrianto Mulyadi,, STP, MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195188/1/M.%20Fahrudi%20Hartanto.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195188/
Daftar Isi:
  • Apel (Malus sylvestris mill) merupakan salah satu buah klimaterik dari daerah subtropis. Pemanfaatan buah apel untuk berbagai jenis produk olahan, menghasilkan sisa buangan berupa ampas atau kulit apel, sisa buangan dari buah apel memiliki potensi untuk dikembangkan untuk pembuatan tepung pektin. Senyawa pektin dapat diambil yaitu dengan proses ekstraksi. Salah satu metode ekstraksi pektin terbaru ialah Microwave Assisted Extraction (MAE) merupakan ekstraksi dengan memanfaatkan radiasi gelombang mikro untuk mempercepat ekstraksi selektif melalui pemanasan pelarut secara optimal. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui kombinasi terbaik konsentrasi pelarut dan lama ekstraksi dengan metode MAE agar dihasilkan kualitas pektin terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial menggunakan 2 faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi pelarut (0,05 M, 0,5 M, 0,95 M). Faktor kedua yaitu lama waktu ekstraksi (5 menit, 10 menit 15 menit), dengan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Parameter pengamatan meliputi rendemen, kadar air, berat ekuivalen, kadar metoksil. Penentuan perlakuan terbaik pektin dari ekstraksi MAE dilakukan dengan menggunakan metode Zeleny dengan Multiple Attribute Didapatkan perlakuan parameter terbaik yaitu pada kombinasi perlakuan konsentrasi pelarut 0,95 M dan lama ekstraksi 15 menit (M3T3). Hasil karakteristik perlakuan terbaik yang diperoleh yaitu rendemen sebesar 19,08%, kadar air 6,49%, berat ekuivalen 188,64 mg dan kadar metoksil sebesar 8,25%. Hasil uji perlakuan terbaik tersebut yang sesuai standar mutu pektin Internasional Pectin Producers Association (IPPA) yaitu kadar air dan kadar metoksil, sementara pada kriteria berat ekuivalen belum memenuhi standar yang ada.