Karakteristik Cabai Puyang (Piper Retrofractum Vahl.) Dan Perubahan Sifat Fisik Selama Proses Pengeringan Lapis Tipis

Main Authors: Affifah, Firdiani Nur, La Choviya Hawa,, STP., MP., Ph.D., Dr. Ir. Sandra Malin Sutan,, MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195129/1/Firdiani%20Nur%20Affifah.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195129/
Daftar Isi:
  • Cabai puyang (Piper retrofractum Vahl.) atau cabai jawa merupakan tanaman rempah yang banyak dibudidayakan di wilayah Indonesia. Cabai puyang memiliki banyak manfaat, tetapi juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satu kekurangannya adalah memiliki kadar air yang cukup tinggi sehingga membuat cabai puyang mudah sekali busuk tidak lama setelah dipanen. Pengeringan merupakan proses pengurangan kadar air dalam suatu bahan sampai pada kadar air aman untuk dilakukan penyimpanan. Metode pengeringan sudah banyak dikembangkan di Indonesia, dan setiap bahan memiliki karakteristik berbeda selama pengeringan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui karakteristik cabai puyang dan mengetahui metode pengeringan serta perlakuan sebelum pengeringan yang tepat agar mempercepat waktu pengeringan. Dimensi diukur menggunakan timbangan digital dan jangka sorong. Pengeringan dilakukan menggunakan mesin tray dryer dengan suhu 50 0C, 60 0C dan 70 0C dengan perlakuan blanching dan belah sebelum dikeringkan. Penelitian menggunakan 12 model untuk menentukan model terbaik dalam pengeringan cabai puyang. Cabai puyang yang diamati memiliki ukuran kecil, tetapi masih termasuk dalam ukuran normal cabai puyang lokal di Indonesia yaitu panjang 3.12 ± 0.27 cm, lebar 0.65 ± 0.07 cm, tebal 0.75 ± 0.07 cm, diameter 0.52 ± 0.12 cm, aspek rasio 20.91 ± 2.05 %, kebulatan 0.16 ± 0.03 φ, luas permukaan 0.88 ± 0.41 cm2, Volume 6.48 ± 1.55 cm3, massa 100 buah 104.32 ± 6.89 gram, jumlah 100 gram 96 ± 3.46 buah, true density 0.858 ± 0.002 gr/cm3, bulk density 0.546 ± 0.024 gr/cm3, porositas 36.42 ± 2.90 %, dan sifat mekanik angle of friction alas besi 4.66 ± 0.91 0, alas kaca 6.52 ± 1.47 0, alat kayu 6.65 ± 1.61 0, dan nilai kuat tekan 497981,7 dyn/cm2. Hasil akhir pengeringan menggunakan tiga suhu yang berbeda cabai puyang memiliki massa rata-rata, 31,88% - 34,24%, panjang rata-rata 74,49% - 77,25%, lebar dan tebal rata-rata sama antara 65% - 69% dari ukuran awal sebelum pengeringan. Pemberian perlakuan blanching dan belah mempercepat waktu pengeringan, cabai puyang mencapai kadar air setimbang kurang dari 660 menit dan mencapai kadar air dibawah 10% sesuai standart batas kadar air pengeringan yang diijinkan. Terdapat empat model yang menunjukan hasil terbaik yaitu Midilli et.al., Mod. Page, Mod. Henderson-Pubis dan Wang-Singh.