Pengaruh Infeksi Mikoriza Arbuskular Terhadap Peningkatan Senyawa Flavonoid Pada Tanaman Cabai Untuk Menghambat Serangan Patogen Cercospora Sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun
Main Authors: | Fawziah., Dafinah, Dr. Anton Muhibuddin,, SP., MP., Antok Wahyu Sektiono,, SP., MP. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195000/1/%2B%20DAFINAH%20FAWZIAH.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195000/ |
Daftar Isi:
- Penyakit bercak daun merupakan penyakit yang umum ditemukan pada tanaman cabai. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Cercospora sp. yang memiliki gejala awal terdapatnya bercak-bercak bulat, kecil, kebasah-basahan pada daun. Apabila terdapat banyak bercak pada daun, daun akan cepat menguning dan gugur. Pengendalian bercak daun saat ini masih memiliki kekurangan yaitu tidak ramah lingkungan dan tidak ekonomis. Pemanfaatan mikoriza dapat menjadi alternatif pengendalian bercak daun. Hal ini dikarenakan mikoriza mampu meningkatkan metabolit sekunder pada tanaman yaitu senyawa flavonoid. Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan hijau sehingga dapat ditemukan pada setiap ekstrak tumbuhan. Isoflavonoid memiliki peran penting sebagai prekursor perkembangan fitoaleksin selama interaksi mikro tanaman. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pemberian mikoriza dalam meningkatkan kandungan senyawa flavonoid, sehingga dapat mempengaruhi ketahanan tanaman cabai terhadap penyakit bercak daun. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan 3, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dan Unit Pelaksana Teknis Kompos, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai November 2020. Rancangan Penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 5 ulangan. Perlakuan tersebut yaitu K0 (tanpa mikoriza), M1 (mikoriza 15 g), M2 (mikoriza 25 g), M3 (mikoriza 35 g). Variabel pengamatan yaitu infeksi mikoriza, tinggi tanaman, jumlah daun, intensitas penyakit. Analisis data dilakukan secara statistika dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) berdasarkan metode RAL untuk mengetahui pengaruh perlakuan parameter yang diukur dengan uji F taraf 5%. Jika diperoleh hasil yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan M3 (mikoriza 35 g) dapat meningkatkan ketahanan tanaman cabai terhadap penyakit bercak daun sebesar 58,66%. Perlakuan M3 dapat meningkatkan kadar senyawa flavonoid sebesar 2,57 g/kg, dari kenaikan tersebut diikut dengan penurunan intensitas serangan penyakit bercak daun sebesar 16,67%. Perlakuan M3 memiliki hasil kandungan flavonoid tertinggi sebesar 8,292 g/kg dibandingkan dengan perlakuan lain. Perlakuan M3 menghambat perkembangan bercak daun Cercospora sp. karena memberikan hasil intensitas penyakit terendah yaitu sebesar 23,66%