Review: Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Kualitas Agar Rumput Laut Merah (Gracilaria sp.) Untuk Pengaplikasian Edible Film

Main Authors: Anargya, Btari Nandini, Eko Waluyo,, S.Pi, M.Sc, Yuniar Ponco Prananto,, S.Si.,M.Sc., Ph.D
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194001/1/Btari%20Nandini%20Anargya.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194001/
Daftar Isi:
  • Indonesia yang beriklim tropis dengan keadaan geografis yang baik menghasilkan keanekaragaman dan produktivitas biota laut yang tinggi seperti rumput laut. Gracilaria sp. merupakan rumput laut yang termasuk dalam golongan Rhodophyceae (alga merah), dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan agar. Agar-Agar merupakan senyawa ester asam sulfat dari senyawa galaktan yang tidak larut dalam air dingin, tetapi larut dalam air panas dengan membentuk gel. Agar hasil ekstraksi dari Gracilaria sp. merupakan salah satu bahan baku yang dapat digunakan dalam pembuatan pengemas edible film. Edible film merupakan lembaran tipis yang berbentuk menyerupai plastik. Merupakan jenis kemasan non-sintetis yang aman dan ramah lingkungan karena bersifat biodegradable yang digunakan untuk melapisi makanan dan dapat langsung dikonsumsi bersama produk yang dikemasnya. Penelitian ini berupa kajian literatur yang dilakukan dengan metode systematic literature review. Penulisan studi pustaka ini dilakukan dengan mengumpulkan data (artikel jurnal) dengan sumber pustaka terkait pengaruh metode ekstraksi Agar dengan menganalisis dan membandingkan beberapa penelitian tentang perlakuan alkali dan non alkali dari rumput laut merah (Gracilaria sp.) untuk pengaplikasian edible film. Agar dapat diekstraksi dengan perlakuan alkali pada sampel alga atau tanpa perlakuan alkali. Pada prinsipnya, agar-agar diperoleh dengan mengekstraksi rumput laut yang menghasilkannya. Secara umum, pengambilan agar-agar dari rumput laut membutuhkan beberapa tahap, yaitu proses perendaman, ekstraksi, pemisahan agar-agar dengan pelarutnya, kemudian pengeringan agar. Hasil terbaik menunjukan kualitas Agar hasil ekstraksi dengan perlakuan Alkali (NaOH 6%) dengan hasil parameter kekuatan gel tertinggi 131,8% dan kadar sulfat rendah yaitu 1,26%. Ester sulfat yang bereaksi dengan alkali membentuk garam-garam sulfat sehingga lebih mudah dipisahkan pada saat proses penyaringan. Karena kekuatan gel dari agar yang diekstraksi tinggi, baik untuk memilih agar yang diberi perlakuan basa (Alkali) untuk mengembangkan film dan pelapis yang dapat dimakan. Proses pembuatan edible film dari agar tidak lepas dari penggunaan plasticizer seperti gliserol dan sorbitol. Penggunaan agar-agar dari rumput laut yang dikombinasikan dengan gliserol dapat menghasilkan edible film yang kuat dan elastis, dan mempunyai sifat penghambat yang bagus terhadap uap air. Pemanfaatan rumput laut menjadi kemasan edible film merupakan salah satu upaya mengoptimalkan potensi rumput laut.