Persepsi Pengguna Pedestrian Terhadap Citra Elemen Kawasan Bersejarah (Studi Kasus: Kawasan Alun – Alun Merdeka Dan Tugu Kota Malang)

Main Authors: Dewi, Oktavia Altika, Prof.Ir.Antariksa, M.Eng.,Ph.D, Dr.Wara Indira Rukmini, ST.,MT
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193700/1/Oktavia%20Altika%20Dewi.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193700/
Daftar Isi:
  • Kota Malang merupakan salah satu kota yang diwarisi bangunan tua bersejarah, beberapa diantaranya berada di kawasan Alun – Alun Merdeka dan kawasan Tugu. Seiring berjalannya waktu, berkembangnya kawasan Alun – Alun Merdeka dan Kawasan Tugu mengalami perubahan karakter visual hingga citra kawasan keduanya. Namun tidak banyak orang yang tertarik untuk mengunjungi kawasan menunjukkan bahwa citra kawasan kurang memiliki ketertarikan bagi pengunjung. Berdasarkan survei pendahuluan, diperoleh hasil bahwa jalur pedestrian dominan digunakan sebagai sarana pergantian lokasi aktivitas atau hanya sekedar lewat untuk menuju lokasi lain. Terdapat sisi jalur pedestrian yang mengalami kerusakan fisik atau peralihan fungsi menjadi titik lokasi parkir dan berjualan. Padahal jalur pedestrian memiliki peran penting dalam pembentukan identitas atau citra kota khususnya identitas suatu kawasan, jadi peneliti memfokuskan responden penelitian adalah pengguna jalur pedestrian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elemen pembentuk citra kawasan dari objek bangunan yang mudah diingat oleh para ahli dan pengguna jalur pedestrian kawasan serta bagaimana citra elemen kawasan tersebut. Analisis elemen kawasan menggunakan peta mental berdasarkan pemilihan responden, selanjutnya hasil tersebut ditentukan objek yang paling dominan dipilih responden dengan melakukan analisis penentuan objek elemen pembentuk kawasan. Analisis behavior mapping digunakan untuk melakukan penentuan pola aktivitas responden dalam mempersepsikan citra kawasan. Dalam menilai citra kawasan didukung dengan penggunaan teori Gestalt yang tujuannya memudahkan responden untuk melihat satu kesatuan pola dari objek elemen yang terbentuk. Dilakukan analisis lanjutan yaitu analisis multidimensional scaling untuk melihat keterkaitan pola aktivitas terhadap hasil penilaian citra kawasan yang diberikan pengguna jalur pedestrian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen kawasan yang dianggap dapat membentuk serta memperkuat citra kawasan adalah objek atau bangunan yang memiliki ketertarikan secara fisik, visual hingga aktivitas guna lahannya, dengan kriteria – kriteria tertentu sesuai pada kondisi elemen pada masing – masing kawasan penelitian. Dilakukan penilaian persepsi citra dari elemen yang terbentuk, hasil diperoleh bahwa kemiripan persepsi citra kawasan yang dipengaruhi oleh jenis aktivitas yang sedang dilakukan oleh pengguna jalur pedestrian, dipengaruhi juga oleh kedekatan posisi pengguna jalur pedestrian ketika sedang menggambarkan persepsi citra kawasan saat itu