Evaluasi Potensi Hijauan Tanaman Gedi (Cnidoscolus Aconitifolius) Sebagai Pakan Ternak

Main Authors: Dewi, Puspita Sekar Kirana, Dr. Ir. Marjuki, M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192961/1/Puspita%20Sekar%20Kirana%20Dewi.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192961/
Daftar Isi:
  • Tanaman Gedi merupakan tanaman perdu yang berasal dari semenanjung Meksiko dan mulai masuk tersebar di Indonesia. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa tanaman ini digunakan sebagai obat penurun berat badan, bisul, diabetes melitus, tekanan darah tinggi, kanker, dan penyakit ginjal. Gedi banyak ditanam oleh masyarakat di daerah Bojonegoro, terutama di daerah pedesaan. Jika ditinjau dari cara budidayanya yang mudah yaitu dengan stek batang dan kandungan proteinnya yang tinggi yaitu sebesar 18,74%, tanaman Gedi berpotensi menjadi pakan. Namun, di masyarakat setempat tanaman Gedi hanya dimanfaatkan sebatas untuk tanaman pagar dan untuk dikonsumsi sebagai sayur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi hijauan tanaman Gedi (Cnidoscolus aconitifolius) sebagai pakan ruminansia ditinjau dari produksi, kandungan nutrisi dan palatabilitasnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bojonegoro dan analisis kandungan nutrisi di Laboratorium Nutrisi Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, dan analisis luas daun di Laboratorium Sumber Daya Lingkungan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga September 2021. Metode yang digunakan yaitu dengan studi kasus melalui survei dan observasi tanaman secara langsung serta pengumpulan data-data dari literatur dan sumber lain yang valid. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan data di literatur dan dibahas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman Gedi memiliki rata-rata tinggi dan diameter batang utama yaitu 240±46,12 dan 9,11±1,59. Hal ini berarti jika semakin tinggi tanaman dan semakin besar diameter batang utama maka produksi hijauan juga semakin tinggi jika dilihat dari kandungan bahan keringnya. Memiliki rata-rata cabang primer dan sekunder sebesar 3,6±1,71 dan 18,3±5,77 yang berarti semakin banyak cabang maka, semakin banyak bagian tanaman yang bisa diberikan ke ternak, hal ini didukung oleh banyaknya rata-rata jumlah daun yaitu 496,3±107,89. Pada produksi segar didapatkan rata-rata sebesar 221,7±43,77 dan menurut hasil uji laboratorium didapatkan kandungan bahan kering sebesar 13,34% serta kandungan protein kasar sebesar 24,86% dalam satuan gram/100g bada bagian daun. Pada uji palatabilitas dengan cafetaria feeding, tiga dari lima kambing memilih tanaman Gedi dikarenakan tanaman Gedi lebih lunak dan halus, sehingga disukai ternak. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara karakteristik yang meliputi tinggi, diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun, luas daun, rasio daun dan batang, kandungan nutrisi dan palatabilitas tanaman Gedi berpotensi sebagai pakan ternak. Disarankan dilakukan pengolahan tanaman Gedi terlebih dahulu sebelum pemberian ke ternak agar maksimal hasil yang di dapat.