Analisis Keberlanjutan Usaha Tani Ubi Jalar (Studi: Pada Kemitraan Petani Dengan CV. Arindo Makmur Di Kabupaten Malang)
Main Authors: | Amalia, Izza Kartika, Dr. Silvana Maulidah,, SP.,MP., Imaniar Ilmi Pariasa,, SP.,MP.,M.BA. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192625/2/IZZA%20KARTIKA%20AMALIA.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192625/ |
ctrlnum |
192625 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192625/</relation><title>Analisis Keberlanjutan Usaha Tani Ubi Jalar (Studi:
Pada Kemitraan Petani Dengan CV. Arindo Makmur Di
Kabupaten Malang)</title><creator>Amalia, Izza Kartika</creator><creator>Dr. Silvana Maulidah,, SP.,MP.</creator><creator>Imaniar Ilmi Pariasa,, SP.,MP.,M.BA.</creator><subject>338.1 Agriculture</subject><description>Indonesia menjadi salah satu produsen ubi jalar dunia. Wilayah Kabupaten
Malang memiliki kontribusi pada produksi ubi jalar nasional. Indonesia telah
menguasai 20 persen pangsa pasar ubi jalar di Jepang. Namun petani mengalami
kesulitan untuk menjual hasil produksi kepada perusahaan pengolahan ubi jalar.
Petani tidak memiliki akses untuk bermitra dengan perusahaan pengolahan.
Jumlah produksi yang rendah dan tidak sesuai dengan mutu perusahaan
menjadikan petani sulit mengakses perusahaan pengolahan. Terdapat perusahaan
yang menjembatani petani ubi jalar dengan perusahaan pengolahan yaitu, CV.
Arindo Makmur. Perusahaan tersebut menyediakan bahan baku bagi perusahaan
pengolahan serta membeli seluruh ubi jalar petani yang sesuai dengan standar.
Apabila tidak sesuai dengan standar mutu yang ditentukan, perusahaan mitra tidak
akan membeli ubi jalar tersebut. Mutu yang tidak sesuai disebabkan oleh sistem
usaha tani yang dilakukan petani bersifat konvensional dan menyimpang dari
teknis yang diberikan perusahaan. Sistem usaha tani konvensional bertolak
belakang dengan prinsip keberlanjutan, sehingga dapat mengancam keberlanjutan
usaha tani.
Oleh sebab itu, penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk (1)
Menganalisis pola kemitraan petani ubi jalar dengan CV. Arindo Makmur, (2)
Menganalisis status keberlanjutan usaha tani ubi jalar pada petani dengan CV.
Arindo Makmur di Kabupaten Malang, dan (3) Menentukan strategi peningkatan
keberlanjutan usaha tani ubi jalar. Penelitian dilakukan di Kabupaten Malang pada
bulan Oktober sampai Desember tahun 2021. Tempat ini ditentukan secara
sengaja (purposive). Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode
purposive sampling dengan kriteria petani ubi jalar yang bermitra dan berada di
dalam wilayah Kabupaten Malang.
Analisis pola kemitraan dilakukan dengan metode analisis deskriptif, analisis
status keberlanjutan dan faktor keberlanjutan dilakukan dengan metode
kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer berasal dari wawancara bersama petani mitra dan pihak perusahaan, dan
data sekunder berasal dari penelitian terdahulu, buku acuan dan BPS (Badan Pusat
Statistika). Analisis pola kemitraan dilakukan dengan mendeskripsikan pola
kemitraan yang dijalankan dengan mengetahui peran serta kewajiban petani mitra
maupun perusahaan mitra. Hasil dari deskripsi akan disesuaikan dengan definisi
pola kemitraan pada buku acuan. Analisis keberlanjutan usaha tani ubi jalar
dilakukan menggunakan alat Rap-Sweet Potato dengan metode MDS
(Multidimensional Scaling). Dimensi yang digunakan pada penelitian ini adalah
dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan. Pada alat analisis
tersebut akan dilakukan analisis ordinasi untuk mengetahui status keberlanjutan
setiap dimensi, analisis leveraging untuk mengetahui faktor keberlanjutan dan
monte carlo untuk mengetahui tingkat kesalahan dari penelitian yang dilakukan.
ii
Pola kemitraan yang terjadi antara petani ubi jalar dengan CV. Arindo
Makmur adalah pola kerjasama operasional agribisnis (KOA). Perjanjian
kerjasama dilakukan secara non formal dan elastis. Petani berperan sebagai
produsen sedangkan perusahaan mitra berperan sebagai pemasar dan pendamping.
Petani memiliki kewajiban untuk memasok ubi jalar dan menyerahkan seluruh
hasil produksinya kepada CAM, menyediakan lahan, tenaga kerja dan sarana
produksi secara mandiri. Perusahaan mitra memiliki kewajiban untuk
memasarkan produk kepada perusahaan pengolahan, menentukan kualitas/ mutu
produk, melakukan kegiatan pasca panen serta memberikan jaminan pasar
kewajiban perusahaan mitra adalah menentukan standar mutu kemudian
memberikan jaminan pasar dan harga yang pantas serta memberikan nilai tambah
untuk dipasarkan ke perusahaan pengolahan. Adanya kegiatan pendampingan
bersama Balitkabi Kabupaten Malang menjadi pendukung bahwa kemitraan yang
terjadi adalah pola kerjasama operasional agribisnis (KOA).
Status keberlanjutan usaha tani ubi jalar pada kemitraan di Kabupaten Malang
secara multidimensi adalah cukup berkelanjutan dengan nilai MDS 62,592.
Sedangkan status keberlanjutan pada dimensi ekologi adala cukup berkelanjutan
dengan nilai MDS 71,36. Status keberlanjutan dimensi ekonomi adalah cukup
berkelanjutan dengan nilai MDS 54,03. Status keberlanjutan dimensi teknologi
adalah cukup berkelanjutan dengan nilai MDS 65,48. Status keberlanjutan
dimensi sosial adalah cukup berkelanjutan dengan nilai MDS 72,37. Dan Status
Keberlanjutan pada dimensi kelembagaan kurang berkelanjutan dengan nilai MDS
49,77.
Berdasarkan analisis leveraging menunjukkan bahwa faktor keberlanjutan
usaha tani ubi jalar pada kemitraan di Kabupaten Malang adalah pengendalian
hama dan penyakit (N2), penerapan siklus unsur hara (N3), penggunaan bibit
(N4), keuntungan (E5), pemberian nilai tambah (E4), penggunaan mulsa (T4),
pemenuhan standarisasi produk (T3), penerapan teknologi pertanian (T1),
ketersediaan infrastruktur (S3), pengalaman budidaya ubi jalar (S4), usia petani
(S5), pendampingan penerapan teknologi pertanian (I5), dan kemudahan
mengakses lembaga keuangan (I1). Sehingga strategi peningkatan keberlanjutan
usaha tani ubi jalar adalah menerapkan usaha tani yang berprinsip pada good
practice agriculture (GPA) dan membentuk kelompok tani yang terdiri dari petani
mitra. Hal ini akan memperbaiki faktor pengendalian hama dan penyakit (N2),
penggunaan bibit (N4), penggunaan mulsa (T4), pemberian nilai tambah (E4),
ketersedian infrastruktur (S3), pendampingan penerapan teknologi pertanian (I5),
dan kemudahan mengakses lembaga keuangan (I1).</description><date>2022-01-25</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192625/2/IZZA%20KARTIKA%20AMALIA.pdf</identifier><identifier> Amalia, Izza Kartika and Dr. Silvana Maulidah,, SP.,MP. and Imaniar Ilmi Pariasa,, SP.,MP.,M.BA. (2022) Analisis Keberlanjutan Usaha Tani Ubi Jalar (Studi: Pada Kemitraan Petani Dengan CV. Arindo Makmur Di Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>0522040114</relation><identifier>0522040114</identifier><recordID>192625</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Amalia, Izza Kartika Dr. Silvana Maulidah,, SP.,MP. Imaniar Ilmi Pariasa,, SP.,MP.,M.BA. |
title |
Analisis Keberlanjutan Usaha Tani Ubi Jalar (Studi:
Pada Kemitraan Petani Dengan CV. Arindo Makmur Di
Kabupaten Malang) |
publishDate |
2022 |
isbn |
9780522040111 |
topic |
338.1 Agriculture |
url |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192625/2/IZZA%20KARTIKA%20AMALIA.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192625/ |
contents |
Indonesia menjadi salah satu produsen ubi jalar dunia. Wilayah Kabupaten
Malang memiliki kontribusi pada produksi ubi jalar nasional. Indonesia telah
menguasai 20 persen pangsa pasar ubi jalar di Jepang. Namun petani mengalami
kesulitan untuk menjual hasil produksi kepada perusahaan pengolahan ubi jalar.
Petani tidak memiliki akses untuk bermitra dengan perusahaan pengolahan.
Jumlah produksi yang rendah dan tidak sesuai dengan mutu perusahaan
menjadikan petani sulit mengakses perusahaan pengolahan. Terdapat perusahaan
yang menjembatani petani ubi jalar dengan perusahaan pengolahan yaitu, CV.
Arindo Makmur. Perusahaan tersebut menyediakan bahan baku bagi perusahaan
pengolahan serta membeli seluruh ubi jalar petani yang sesuai dengan standar.
Apabila tidak sesuai dengan standar mutu yang ditentukan, perusahaan mitra tidak
akan membeli ubi jalar tersebut. Mutu yang tidak sesuai disebabkan oleh sistem
usaha tani yang dilakukan petani bersifat konvensional dan menyimpang dari
teknis yang diberikan perusahaan. Sistem usaha tani konvensional bertolak
belakang dengan prinsip keberlanjutan, sehingga dapat mengancam keberlanjutan
usaha tani.
Oleh sebab itu, penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk (1)
Menganalisis pola kemitraan petani ubi jalar dengan CV. Arindo Makmur, (2)
Menganalisis status keberlanjutan usaha tani ubi jalar pada petani dengan CV.
Arindo Makmur di Kabupaten Malang, dan (3) Menentukan strategi peningkatan
keberlanjutan usaha tani ubi jalar. Penelitian dilakukan di Kabupaten Malang pada
bulan Oktober sampai Desember tahun 2021. Tempat ini ditentukan secara
sengaja (purposive). Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode
purposive sampling dengan kriteria petani ubi jalar yang bermitra dan berada di
dalam wilayah Kabupaten Malang.
Analisis pola kemitraan dilakukan dengan metode analisis deskriptif, analisis
status keberlanjutan dan faktor keberlanjutan dilakukan dengan metode
kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer berasal dari wawancara bersama petani mitra dan pihak perusahaan, dan
data sekunder berasal dari penelitian terdahulu, buku acuan dan BPS (Badan Pusat
Statistika). Analisis pola kemitraan dilakukan dengan mendeskripsikan pola
kemitraan yang dijalankan dengan mengetahui peran serta kewajiban petani mitra
maupun perusahaan mitra. Hasil dari deskripsi akan disesuaikan dengan definisi
pola kemitraan pada buku acuan. Analisis keberlanjutan usaha tani ubi jalar
dilakukan menggunakan alat Rap-Sweet Potato dengan metode MDS
(Multidimensional Scaling). Dimensi yang digunakan pada penelitian ini adalah
dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan. Pada alat analisis
tersebut akan dilakukan analisis ordinasi untuk mengetahui status keberlanjutan
setiap dimensi, analisis leveraging untuk mengetahui faktor keberlanjutan dan
monte carlo untuk mengetahui tingkat kesalahan dari penelitian yang dilakukan.
ii
Pola kemitraan yang terjadi antara petani ubi jalar dengan CV. Arindo
Makmur adalah pola kerjasama operasional agribisnis (KOA). Perjanjian
kerjasama dilakukan secara non formal dan elastis. Petani berperan sebagai
produsen sedangkan perusahaan mitra berperan sebagai pemasar dan pendamping.
Petani memiliki kewajiban untuk memasok ubi jalar dan menyerahkan seluruh
hasil produksinya kepada CAM, menyediakan lahan, tenaga kerja dan sarana
produksi secara mandiri. Perusahaan mitra memiliki kewajiban untuk
memasarkan produk kepada perusahaan pengolahan, menentukan kualitas/ mutu
produk, melakukan kegiatan pasca panen serta memberikan jaminan pasar
kewajiban perusahaan mitra adalah menentukan standar mutu kemudian
memberikan jaminan pasar dan harga yang pantas serta memberikan nilai tambah
untuk dipasarkan ke perusahaan pengolahan. Adanya kegiatan pendampingan
bersama Balitkabi Kabupaten Malang menjadi pendukung bahwa kemitraan yang
terjadi adalah pola kerjasama operasional agribisnis (KOA).
Status keberlanjutan usaha tani ubi jalar pada kemitraan di Kabupaten Malang
secara multidimensi adalah cukup berkelanjutan dengan nilai MDS 62,592.
Sedangkan status keberlanjutan pada dimensi ekologi adala cukup berkelanjutan
dengan nilai MDS 71,36. Status keberlanjutan dimensi ekonomi adalah cukup
berkelanjutan dengan nilai MDS 54,03. Status keberlanjutan dimensi teknologi
adalah cukup berkelanjutan dengan nilai MDS 65,48. Status keberlanjutan
dimensi sosial adalah cukup berkelanjutan dengan nilai MDS 72,37. Dan Status
Keberlanjutan pada dimensi kelembagaan kurang berkelanjutan dengan nilai MDS
49,77.
Berdasarkan analisis leveraging menunjukkan bahwa faktor keberlanjutan
usaha tani ubi jalar pada kemitraan di Kabupaten Malang adalah pengendalian
hama dan penyakit (N2), penerapan siklus unsur hara (N3), penggunaan bibit
(N4), keuntungan (E5), pemberian nilai tambah (E4), penggunaan mulsa (T4),
pemenuhan standarisasi produk (T3), penerapan teknologi pertanian (T1),
ketersediaan infrastruktur (S3), pengalaman budidaya ubi jalar (S4), usia petani
(S5), pendampingan penerapan teknologi pertanian (I5), dan kemudahan
mengakses lembaga keuangan (I1). Sehingga strategi peningkatan keberlanjutan
usaha tani ubi jalar adalah menerapkan usaha tani yang berprinsip pada good
practice agriculture (GPA) dan membentuk kelompok tani yang terdiri dari petani
mitra. Hal ini akan memperbaiki faktor pengendalian hama dan penyakit (N2),
penggunaan bibit (N4), penggunaan mulsa (T4), pemberian nilai tambah (E4),
ketersedian infrastruktur (S3), pendampingan penerapan teknologi pertanian (I5),
dan kemudahan mengakses lembaga keuangan (I1). |
id |
IOS4666.192625 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2022-12-06T07:25:24Z |
last_indexed |
2022-12-06T07:25:24Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751456397322616832 |
score |
17.538404 |