Analisis Risiko Proses Produksi pada AMDK Tirta Kanjuruhan Dengan Metode W-FMEA dan Lean Manufacturing
Main Authors: | Putri, Nabila Aisyah, Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah, Amd.Hyp, ST., M.Kes.IPU |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192401/1/Nabila%20Aisyah%20Putri.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192401/ |
Daftar Isi:
- AMDK Tirta Kanjuruhan merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan, dan dibawahi langsung oleh Perumda Tirta Kanjuruhan. Sebagai perusahaan pengelola Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), proses produksi merupakan aktivitas utama pada perusahaan ini. Apabila terdapat aktivitas yang terganggu maka akan menimbulkan tujuan perusahaan tidak tercapai. AMDK Tirta Kanjuruhan memiliki masalah dalam kualitas proses produksinya, terutama pada botol kemasan 600ml. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah adaptasi metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi pemborosan dan menentukan prioritas untuk tindakan yang bertujuan meminimalkan atau menghilangkan pemborosan berdasarkan kriteria kejadian, keparahan, dan deteksi. Model Waste-FMEA (W-FMEA) yang diperkenalkan dapat membantu dalam merencanakan tindakan perbaikan dalam proses implementasi lean production pada AMDK Tirta Kanjuruhan. Dalam penelitian ini dilakukan penggambaran aliran proses dan material dengan menggunakan Value Stream Mapping (VSM), identifikasi mode waste dengan metode Waste Failure Mode Effect Analysis (W-FMEA), dan analisis tools perbaikan dengan Value Stream Analysis Tools (VALSAT). Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan lead time proses produksi sebesar 2964,8 detik dengan Process Cycle Efficiency (PCE) sebesar 24,16%. Artinya proses produksi belum bisa dikatakan lean. Kemudian berdasarkan hasil perhitungan Waste Potential Number (WPN) didapatkan bahwa defect menduduki peringkat tertinggi dikarenakan banyaknya produk defect yang dapat memengaruhi kualitas hasil produksi. Selanjutnya dianalisis menggunakan 3 tools yang terpilih yaitu Process Activity Mapping (PAM), Supply Chain Response Matrix (SCRM), dan Demand Amplification Mapping (DAM) sehingga didapatkan perbaikan melalui Future State Value Stream Mapping dan 3 rekomendasi perbaikan lain berdasarkan dengan tools yang terpilih.