Eksplorasi Kulit Buah Jeruk (Citrus Sp) sebagai Agen Senyawa Bioaktif Antibakteri untuk Edible Coating pada Cabai Merah
Main Authors: | Pratama, Muhammad Reyhan Ansi, Tunjung Mahatmanto, STP., M.Si,, Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192045/1/0520100186%20-%20Muhammad%20Reyhan%20Ansi%20Pratama.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192045/ |
Daftar Isi:
- Cabai merah besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu produk pangan yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan. Akan tetapi, masa simpan cabai merah besar relatif pendek karena adanya kerusakan fisiologis yang disebabkan oleh pembusukan. Pembusukan pada buah cabai merah besar dipicu oleh adanya aktivitas bakteri patogen, seperti Staphylococcus aureus. Edible coating merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk mempertahankan kualitas cabai merah besar agar dapat mencegah pembusukan dan memperpanjang masa simpan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji senyawa antibakteri yang terkandung dalam kulit jeruk untuk diujikan pada bakteri pathogen Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua tahap. Tahap pertama meliputi penentuan jenis pelarut esktrak yang digunakan untuk antibakteri. Tahap kedua penentuan bahan ekstrak kulit jeruk terbaik menggunakan pelarut terbaik untuk pengujian antibakteri. Hasil penelitian tahap pertama menyatakan bahwa Nilai zona hambat tertinggi pada eksperimen pertama (antibakteri dengan kajian jenis pelarut) terdapat pada sampel jeruk dengan pelarut akuades : etanol dengan nilai rata – rata awal sebesar 6,60 mm dan nilai rata – rata akhir sebesar 3,63 mm. Hasil penelitian tahap kedua menyatakan bahwa Nilai zona hambat tertinggi pada eksperimen kedua (antibakteri dengan kajian jenis bahan) terdapat pada bahan jeruk lemon dengan nilai rata – rata awal sebesar 6,50 mm dan nilai rata – rata akhir sebesar 0,95 mm. Hasil Edible coating terbaik terdapat pada perlakuan coating pada suhu kulkas dibandingkan menggunakan suhu ruang