Pengaruh Kuat Medan Listrik dan Waktu Pretreatment Terhadap Kandungan Lignoselulosa Pada Pretreatment Pelepah Kelapa Sawit dengan Pulsed Electric Field (PEF)
Main Authors: | Hanifah, Mohammad Hisyam, Dr.Ir. Bambang Dwi Argo, DEA, Yusuf Hendrawan, STP, M.App.Life.Sc, Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191451/1/0520100016-%20Mohammad%20Hisyam%20Hanifah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191451/ |
Daftar Isi:
- Indonesia telah menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia sejak tahun 2005 dengan total produksi minyak kelapa sawit sebanyak 35,3 juta ton. Limbah terbesar yang dihasilkan dari industri kelapa sawit salah satunya adalah pelepah kelapa sawit (PKS) yang termasuk dalam biomassa lignoselulosa. Dalam proses pembuatan bioetanol dari lignoselulosa diawali dengan proses pretreatment atau praperlakuan. Proses pretreatment dilakukan karena kandungan lignin dan hemiselulosa pada material lignoselulosa membentuk struktur kuat yang membungkus selulosa. Pretreatment dengan metode Pulsed Electric Field (PEF) berfungsi untuk meningkatkan kadar selulosa dan mendegradasi lignin yang membungkus selulosa serta hemiselulosa sehingga lignin yang membungkus akan rusak dan pecah. Pada penelitian ini digunakan metode Pulsed Electric Field (PEF) dengan larutan NaOH 1,5 M dan dilanjutkan dengan proses pemucatan (bleaching) menggunakan H2O2 6%. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor; kuat medan listrik PEF yaitu 5 kV/cm, 10 kV/cm, dan 15 kV/cm dan waktu pretreatment menggunakan PEF yaitu 60 detik, 180 detik, dan 300 detik. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin pelepah kelapa sawit menggunakan metode Chesson. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan dengan ANOVA (Analysis of Variance) pada selang kepercayaan 5% menggunakan software SPSS 2.0 dan jika terdapat interaksi antara kedua faktor maka analisis dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan selang kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara kedua faktor kuat medan listrik PEF dan waktu pretreatment terhadap kadar selulosa dan lignin viii ditandai dengan nilai Sig. >0,05. Namun, secara terpisah faktor kuat medan listrik berpengaruh nyata terhadap kadar selulosa dan kadar lignin pelepah kelapa sawit dengan nilai Sig. <0,05. Begitu juga dengan faktor waktu pretreatment yang berpengaruh nyata terhadap kadar selulosa pelepah kelapa sawit ditandai dengan nilai Sig. <0,05. Perlakuan terbaik diperoleh menggunakan metode indeks efektivitas De Garmo yaitu pada perlakuan kuat medan listrik 150 kV/cm dan waktu pretreatment 300 detik. Pada perlakuan tersebut dihasilkan kadar selulosa 68,23%, hemiselulosa 24,73%, dan lignin 2,98%