Kajian Pustaka: Ekstraksi Kolagen dari Hasil Samping Perikanan dan Potensi Fungsionalnya
Main Authors: | Krisnawati, Siti, Prof. Dr. Ir. Happy Nursyam,, MS, Hefti Salis Yufidasari, S.Pi, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191208/1/Siti%20Krisnawati.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191208/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara yang memiliki komoditas unggulan bidang perikanan budidaya maupun perikanan laut. Salah satu komoditas unggulan perikanan laut selain udang adalah ikan tuna. Pada tahun 2015 ikan tuna mampu menyumbang devisa negara sebesar 14% atau setara dengan US$ 498.591.000 dari jumlah nilai ekspor perikanan di Indonesia. Sedangkan komoditas unggulan perikanan budidaya Indonesia adalah ikan nila. Dimana Indonesia menduduki posisi kedua sebagai negara eksportir fillet ikan nila dalam bentuk beku setelah Negara Cina. Tingginya permintaan fillet ikan tersebut menjadikan tingginya jumlah hasil samping produk perikanan yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah dengan mengolahnya menjadi kolagen dengan cara diekstraksi baik menggunakan metode kimia maupun enzimatik. Kolagen berasal dari bahasa Yunani “kola” dan “gen” yang berarti perekat dan memproduksi. Kolagen merupakan protein berbentuk serabut (fibril), rantai tidak bercabang yang memiliki peran penting dalam pembentukan struktur sel pada matriks ekstraseluler (ECM) untuk mempertahankan bentuk jaringan. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu hingga saat ini diketahui terdapat 29 tipe kolagen yang berbeda pada vertebrata. Kolagen yang berasal dari bidang perikanan dianggap lebih aman digunakan dibandingkan kolagen yang berasal dari hewan mamalia. Sehingga hal tersebut menjadi peluang bagi hasil samping perikanan untuk dijadikan sumber alternatif kolagen. Tujuan dilakukannya kajian pustaka ini yaitu untuk mengetahui proses ekstraksi kolagen dari hasil samping ikan nila dan ikan tuna menggunakan metode yang berbeda (kimia dan enzimatik) serta potensi fungsionalnya. Serta diharapkan kedepannya untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai potensi kolagen yang berasal dari hasil samping perikanan diberbagai bidang serta dilakukannya eksplorasi lebih lanjut terhadap sumber kolagen yang berasal dari bidang perikanan. Hasil rewiew dari berbagai penelitian mengenai ekstraksi kolagen ikan nila dan ikan tuna yang menggunakan dua macam metode yaitu metode ekstraksi menggunakan asam (Acid Soluble Collagen) dan menggunakan enzim (Pepsin Soluble Collagen) penggunan enzim berguna untuk melarutkan kolagen yang larut dengan enzim. Berdasarkan hasil review yang dilakukan menunjukkan adanya perbedaan karakteristik kolagen dari masing-masing metode yang digunakan. Perbedaan karakteristik kolagen dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti spesies ikan, metode ekstraksi dan habitat ikan. Kolagen yang berasal dari hasil samping perikanan berpotensi untuk diaplikasikan diberbagai bidang, sehingga diharapkan untuk kedepannya dilakukan penelitian lebih lanjut dan eksplorasi sumber kolagen yang berasal dari perikanan.