Pelanggaran Maksim Kuantitas Dan Mekanisme Pertahanan Diri Dalam Novel “Dan Hujan Pun Berhenti” Karya Farida Susanty
Main Author: | Tamara, Dwinda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191168/1/Dwinda%20Tamara.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191168/ |
Daftar Isi:
- Pelanggaran prinsip kerja sama dalam percakapan dapat terjadi dalam situasi atau konteks apa pun, terutama percakapan yang melibatkan dua orang. Pembicara cenderung tidak kooperatif karena selalu mencoba mengeksplorasi berbagai topik untuk berkomunikasi lebih lanjut. Penanya atau pendengar biasanya merasa sulit untuk mendapatkan makna pembicara dalam situasi seperti itu. Untuk menghindari kesalahpahaman dan salah tafsir antara pembicara dan penanya atau pendengar, baik pembicara dan penanya atau pendengar harus memiliki sikap kooperatif. Dalam penelitian ini, penulis meneliti tentang pelanggaran maksim kuantitas dalam novel berjudul “Dan Hujan pun Berhenti” karya Farida Susanty. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan alasan para tokoh melanggar maksim kuantitas dan penggunaan mekanisme pertahanan diri sebagai penyebab para tokoh melanggar maksim kuantitas dalam dialog novel “Dan Hujan pun Berhenti” karya Farida Susanty. Data penelitian merupakan dialog para tokoh yang melanggar prinsip kerja sama dalam percakapan yang akan dianalisis dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif berdasarkan teori pelanggaran prinsip kerja sama dalam percakapan, alasan pelanggaran maksim kuantitas dan penggunaan mekanisme pertahanan diri. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada alasan mengapa para tokoh dalam novel ini melanggar prinsip kerja sama dalam percakapan, yaitu untuk menunjukkan rasa hormat kepada pendengar, menciptakan ironi, menyimpan rahasia, dan menciptakan humor atau situasi yang lucu. Sementara itu, mekanisme pertahanan diri sebagai penyebab para tokoh dalam novel ini melanggar maksim kuantitas, yaitu identifikasi pada penyerang, proyeksi, penggantian, penyangkalan, represi dan pembentukan reaksi