Optimasi Mikroenkapsulasi Minyak Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) Terhadap Kandungan Senyawa Fitokimia

Main Authors: Asmara, Sang Norma Lintang, Dr. Ir. Sukardi,, MS, Dr. Dodyk Pranowo,, STP, M.Si.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190621/1/Sang%20Norma%20Lintang%20Asmara.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190621/
Daftar Isi:
  • Minyak atsiri rimpang lengkuas merah adalah minyak esensial yang dapat berasal dari penyulingan bunga, batang, dan daun lengkuas merah. Potensi penggunaan minyak atsiri lengkuas merah yang besar memiliki kelemahan yakni rentan terhadap kerusakan senyawa. Mikroenkapsulasi merupakan salah satu cara untuk melindungi hilangnya senyawa aktif yang mungkin terjadi pada proses penyimpanan dengan penyalutan tipis oleh bahan penyalut tertentu. Salah satu metode yang dapat digunakan pada proses mikroenkapsulasi adalah freeze drying karena dapat dilakukan pada suhu sangat rendah. Bahan penyalut yang digunakan pada penelitian ini adalah maltodekstrin dan gum arab dengan perbandingan 1:3, 1:1, dan 3:1. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas minyak rimpang lengkuas merah hasil distilasi pada berbagai perlakuan tegangan PEF. Selain itu, untuk mengetahui formulasi yang tepat terkait bahan penyalut yang optimal dan mengetahui karakteristik hasil mikroenkapsulasi minyak atsiri lengkuas merah pada perlakuan optimal. Penelitian dilakukan dengan tiga tahap, yakni tahap pertama proses penyulingan dengan perlakuan pendahuluan PEF, tahap kedua proses mikroenkapsulasi dengan faktor rasio bahan penyalut, serta tahap ketiga verifikasi dari hasil respon optimum. Hasil penelitian tahap pertama dan setelah proses distilasi diketahui bahwa perlakuan tegangan 4000V menyebabkan adanya rongga yang terbuka maksimal pada pori-pori membran sel irisan rimpang lengkuas merah. Penerapan perlakuan pendahuluan PEF berpengaruh nyata pada indeks bias, densitas, warna kecerahan, dan warna kemerahan, namun tidak berpengaruh nyata pada rendemen dan warna kekuningan. Perlakuan terbaik didapatkan pada rimpang lengkuas merah yang diberi perlakuan tegangan 4000V dan diperoleh minyak atsiri dengan rendemen sebesar 0,052%, indeks bias sebesar 1,48241, densitas sebesar 0,88793, dan warna L, a, b berturut-turut sebesar 18,33; 1,81; 10,44. Tahap optimasi mikroenkapsulasi minyak atsiri rimpang lengkuas merah menunjukkan bahwa hasil optimal diperoleh pada perlakuan rasio maltodekstrin 3,75 dan rasio gum arab 9,14, menghasilkan rendemen sebesar 44,69%, kadar air sebesar 5,64%, TPC sebesar 28,43 mg GAE/g, nilai IC50 sebesar 131,28 ppm, dan tingkat kelarutan sebesar 86,28% dengan nilai desirability sebesar 0,89. Pada tahap verifikasi menunjukkan bahwa hasil perbandingan antara nilai verifikasi aktual dan nilai prediksi didapatkan model telah sesuai. Rasio bahan penyalut yang optimal dapat menghasilkan respon rendemen, kadar air, TPC, DPPH, dan kelarutan yang baik. Berdasarkan pengamatan karakteristik morfologi, bahan penyalut yang dipilih dapat mempengaruhi bentuk dan ukuran partikel yang dihasilkan pada mikrokapsul minyak atsiri rimpang lengkuas merah.