Potensi Bungkil Jintan Hitam (Nigella Sativa) Sebagai Bahan Pakan Alternatif Sumber Protein Pada Ternak Ruminansia
Main Authors: | Ramadhan, Indyatama Zufar, Dr.Ir. Mashudi, M.Agr.Sc., MS., IPU., ASEAN Eng. IPM., ASEAN Eng |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190338/1/Indyatama%20Zufar%20Ramadhan.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190338/ |
Daftar Isi:
- Tugas akhir ini dilaksanakan dari bulan Desember 2020 dengan metode studi literatur di Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi perbandingan jumlah ketersediaan tanaman jintan hitam di Indonesia dengan di luar negeri, perbandingan bungkil jintan hitam dengan bahan pakan sumber protein konvensional di Indonesia dari aspek nutrisi atau analisis proksimat dan perbandingan bungkil jintan hitam dengan bahan pakan sumber protein konvensional di Indonesia menggunakan uji in vivo terhadap ternak ruminansia. Materi dalam tugas akhir ini adalah referensi dari berbagai artikel ilmiah seperti jurnal, skripsi, teksbook, dokumen dari blog dan sebagainya terkait dengan perbandingan jumlah ketersediaan tanaman jintan hitam di Indonesia dengan di luar negeri, perbandingan bungkil jintan hitam dengan bahan pakan sumber protein konvensional di Indonesia dari aspek nutrisi atau analisis proksimat dan perbandingan bungkil jintan hitam dengan bahan pakan sumber protein konvensional di Indonesia menggunakan uji in vivo terhadap ternak ruminansia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan sumber data sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan cara analisa kualitatif. Hasil tugas akhir ini menunjukkan bahwa tanaman jintan hitam masih memiliki potensi untuk dikembangkan di Indonesia, jika menyesuaikan dengan kondisi lingkungan tanamannya di kawasan Mediterania seperti India, Turki, Jordania, Suriah dan lain-lain. Aspek nutrisi dari jintan hitam menunjukkan bahwa pada bagian bungkilnya memiliki kandungan yang cukup tinggi sebagai pakan ternak terutama pada kandungan protein yaitu sekitar 23-32% yang diperoleh dari proses ekstraksi. Hasil penelitian pengujian bungkil jintan hitam pada uji in vivo menurut Abdullah dan Farghaly (2019), menyatakan bahwa pemberian pada kadar 33.3% dan kadar 66.7% menunjukkan kenaikan yang signifikan pada nilai kecernaan BK dan BO dibandingkan pemberian bungkil biji kapas pada Domba Farafra dan menurut Retnani, et al (2019), menyatakan bahwa pemberian bungkil jintan hitam pada kadar 10% dan 20% dapat meningkatkan nilai retensi nitrogen yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pemberian bungkil jintan hitam pada Domba Lokal. Kesimpulan dari tugas akhir ini adalah bungkil jintan dapat dijadikan salah satu alternatif atau pengganti pakan ternak dari aspek nutrisi dan pengujian terhadap ternak ruminansia, tetapi ketersediaan di Indonesia masih belum terpenuhi sebagai penyediaan pakan ternak dan masih bersaing harga dengan bahan pakan konvensional karena masih ekspor.