Pengaruh Lama Pemanasan Autoklaf Terhadap Kandungan Zat Antinutrisi Dan Zat Makanan Biji Rami (Linum Usitatissimum) Sebagai Bahan Pakan Ayam Pedaging
Main Authors: | Khoirunisa, Aditias Nabil, Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc., IPU.,ASEAN Eng., |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190105/1/Aditias%20Nabil%20Khoirunisa.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190105/ |
Daftar Isi:
- Konsumsi pangan protein asal hewan yang berasal dari ayam ras pedaging yang terus meningkat setiap tahunnya merepresentasikan adanya tren food quality awareness. Kondisi ini menimbulkan tuntutan dari masyarakat akan kualitas daging ayam pedaging. Seiring dengan hal tersebut, permintaan pakan ayam semakin meningkat baik secara jumlah maupun kualitas. Pakan yang baik yaitu pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dari ternak. Pakan sumber protein yaitu pakan yang mengandung protein lebih dari 20 %. Biji rami merupakan bahan yang berpotensi menjadi bahan pakan sumber protein bagi ternak ayam pedaging, karena memiliki kandungan protein 20,3 g/ 100 gram biji rami. Pemanfaatan biji rami sebagai pakan juga memiliki nilai tambah karena adanya profil lemak polysaturated fatty acid (PUFA) termasuk alpha-linolenic acid (ALA) berpotensi menghasilkan produk daging ayam berspesifikasi omega-3 untuk menjawab kekhawatiran konsumen akan dampak negatif lemak pada daging ayam. Namun, kandungan zat antinutrisi tanin sebesar 2,45 % dan asam fitat berkisar 23-33 g/kg tepung biji rami menjadi faktor pembatas dalam pemanfaatannya sebagai bahan pakan ternak karena antinutrisi berlebihan berikatan dengan zat nutrien dan menghambat penyerapannya, hal ini berakibat pada penurunan pertumbuhan serta dapat menimbulkan keracunan pada ternak. Teknologi pengolahan pemanasan biji rami menggunakan autoklaf pada suhu 121 oC diharapkan mampu menonaktifkan antinutrisi tanin dan asam fitat; melunakkan struktur serat kasar, ADF, dan NDF; serta dengan adanya panas yang disertai tekanan diharapkan mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kandungan nutrisinya yang meliputi Bahan Kering (BK), Protein Kasar (PK), Lemak Kasar (LK), Abu, dan Gross Energy (GE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemanasan menggunakan autoklaf terhadap kandungan zat antinutrisi dan zat makanan biji rami (Linum usitatissimum) sebagai bahan pakan ayam pedaging. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan informasi mengenai pengaruh lama pemanasan menggunakan autoklaf terhadap kandungan zat antinutrisi dan zat makanan biji rami (Linum usitatissimum) sebagai bahan pakan ayam pedaging dalam upaya penggantian bekatul, sehingga didapatkan bahan pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisi ayam pedaging sebagai upaya efisiensi pakan. Penelitian dilaksakaan mulai 25 Oktober – 25 November 2021 berlokasi di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk melakukan pemanasan biji rami (Linum usitatissimum) menggunakan autoklaf; Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak (NMT) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk analisa BK, Abu, NDF, dan ADF; Laboratorium Pakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar untuk analisa kandungan PK, GE, LK, dan SK; dan Laboratorium Universitas Gajah Mada untuk analisa kandungan tanin dan asam fitat. Materi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah 2 kg biji rami (Linum usitatissimum). Biji rami (Linum usitatissimum) didapatkan dari Pasar Splendid, Kota Malang. Autoklaf yang digunakan adalah jenis Steam- Flush Pressure- Pulse dengan menggunakan suhu 121 oC dan tekanan 1,5 atm. Perlakuan dalam penelitian ini adalah P0 (tanpa pemanasan menggunakan autoklaf), P1 (pemanasan menggunakan autoklaf selama 5 menit), P2 (pemanasan menggunakan autoklaf selama 10 menit), dan P3 (pemanasan menggunakan autoklaf selama 15 menit). Variabel yang diamati selama penelitian meliputi kandungan zat antinutrisi tanin dan asam fitat biji rami (Linum usitatissimum) sebelum dan sesudah pemanasan menggunakan autoklaf, kandungan zat makanan yang terdiri dari BK, PK, LK, SK, abu, dan GE biji rami (Linum usitatissimum) sebelum dan sesudah pemanasan menggunakan autoklaf, dan kandungan ADF dan NDF biji rami (Linum usitatissimum) sebelum dan sesudah pemanasan menggunakan autoklaf. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan analysis of variance (ANOVA) dari ragam Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa perlakuan lama pemanasan autoklaf memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan zat antinutrisi, kandungan zat makanan, serta kandungan fraksi serat ADF dan NDF. Rata-rata kandungan zat antinutrisi tanin biji rami tertinggi yaitu P0 sebesar 3,01±0,00 % dan terendah yaitu P3 sebesar 2,03±0,01 %. Asam fitat tertinggi yaitu P0 sebesar 42,96±0,05 % dan terendah yaitu P3 sebesar 20,00±0,06 %. Rata-rata kandungan zat makanan biji rami hasil penelitian pada Bahan Kering (BK) tertinggi yaitu P0 sebesar 96,54 ± 0,12 % dan terendah yaitu P2 sebesar 94,41 ± 0,07 %; Protein Kasar (PK) tertinggi yaitu P0 sebesar 21,97 ± 0,73 % dan terendah yaitu P2 sebesar 19,49 ± 0,01 %; Serat Kasar (SK) tertinggi yaitu P1 sebesar 22,00 ± 0,08 % dan terendah yaitu P0 sebesar 13,90 ± 0,02 %; Lemak Kasar (LK) tertinggi yaitu P0 sebesar 31,76 ± 0,04 % dan terendah yaitu P3 sebesar 20,76 ± 0,06 %; Abu tertinggi yaitu P3 sebesar 3,31 ± 0,01 % dan terendah yaitu P1 sebesar 3,15 ± 0,01 %; Gross Energy (GE) tertinggi yaitu P0 sebesar 6125,65±7,65 kkal/kg dan terendah yaitu P2 sebesar 5696,40±4,01 kkal/kg. Rata-rata kandungan fraksi serat analisa van soest ADF tertinggi yaitu P1 sebesar 34,98±0,12 % dan terendah yaitu P0 sebesar 29,21±0,04 %; kandungan NDF tertinggi yaitu P1 sebesar 45,82±0,16 % dan terendah yaitu P3 sebesar 33,45±0,09 %. Disimpulkan bahwa lama pemanasan biji rami (Linum ustatissimum) menggunakan autoklaf dapat menurunkan kadar antinutrisi tanin dan asam fitat dengan penurunan kandungan zat makanan pada bahan kering, protein kasar, lemak kasar, dan gross energy, serta penurunan fraksi serat Neutral Detergent Fiber (NDF). Selain itu, terdapat peningkatan kandungan zat makanan pada serat kasar dan abu, serta peningkatan fraksi serat Acid Detergent Fiber (ADF). Perlakuan terbaik adalah pemanasan biji rami (Linum ustatissimum) menggunakan autoklaf pada suhu 121 oC dengan tekanan 1,5 atm selama 15 menit.