Optimasi Mikroenkapsulasi Ekstrak Biji Kurma (Phoenix dactylifera L.) sebagai Sediaan Antioksidan dengan Penambahan Maltodekstrin dan Tween 80
Main Authors: | Fadilah, Nurul, Dr. Dodyk Pranowo,, STP., M.Si |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189522/1/175100301111044%20-%20Nurul%20Fadilah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189522/ |
Daftar Isi:
- Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan tanaman famili Arecaceae yang banyak tumbuh di daerah Timur Tengah. Tingkat konsumsi buah kurma di Indonesia terbilang tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Februari 2019 Indonesia mengimpor buah kurma sebanyak 9,4 juta kilogram dengan asumsi setengah dari impor tersebut dijadikan sebagai bahan baku di industri pengolahan kurma, sehingga dapat dikatakan bahwa limbah biji kurma yang dihasilkan sebanyak 470.000 kilogram. Biji kurma memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi dibanding dengan daging buahnya. Biji kurma memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai sediaan antioksidan dalam bentuk mikrokapsul. Pembuatan sediaan antioksidan dilakukan melalui proses mikroenkapsulasi dengan menggunakan metode foam mat drying. Proses foam mat drying dilakukan pada suhu pengeringan 60°C selama 12 jam dengan menambahkan maltodekstrin dan tween 80. Pada penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan konsentrasi maltodekstrin dan tween 80 yang optimal untuk memperoleh sediaan antioksidan. Penelitian ini menggunakan metode Response Surface Method (RSM) dengan desain eksperimen Central Composite Design (CCD) dengan dua faktor dan tiga respon. Faktor yang digunakan adalah konsentrasi maltodekstrin (X1) dan tween 80 (X2), sedangkan respon yang dihasilkan adalah total flavonoid (Y1), aktivitas antioksidan (Y2), dan kadar air (Y3). Level faktor yang digunakan untuk konsentrasi maltodekstrin yaitu 10% sebagai batas bawah dan 20% sebagai batas atas, sedangkan level faktor konsentrasi tween 80 yang digunakan adalah 0,1% sebagai batas bawah dan 0,5% sebagai batas atas. Hasil solusi optimum yang diperoleh adalah perlakuan konsentrasi maltodekstrin 10% dan konsentrasi tween 80 0,316%. Hasil solusi optimal menghasilkan respon total flavonoid sebesar 49,879 mg QE/g, aktivitas antioksidan 160,564 ppm, dan kadar air 9,035%. Hasil verifikasi yang dilakukan menghasilkan total flavonoid sebesar 47,665 mg QE/g dengan akurasi 97,786%, aktivitas antioksidan 155,589 ppm dengan akurasi 95,025%, dan kadar air 9,008% dengan akurasi 99,973%