Analisa Karakteristik Fisik Dan Protein Keripik Cumi-Cumi (Loligo Sp.) Menggunakan Mesin Penggoreng Vakum
Main Authors: | Trimarsela, Anis, Dr.Ir. Anang Lastriyanto,, M.Si, La Choviya Hawa,, S.TP,. MP., PhD |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/189282/1/165100601111023%20-%20Anis%20Trimarsela.pdf http://repository.ub.ac.id/189282/ |
Daftar Isi:
- Cumi-cumi (Loligo Sp.) adalah hewan jenis moluska yang memilki tubuh lunak dan tidak bertulang belakang. Cumi-cumi termasuk golongan sumber maknan yang sangat digemari masyarakat, karena rasanya yang nikmat dan mempunyai nilai gizi yang tinggi. Cumi-cumi mempunyai sifat yang mudah mengalami penurunan mutu apabila tidak dikelola secara langsung atau disimpan dalam kulkas, karena mudah terkontaminasi oleh bakteri. Hingga saat ini produk olahan yang dihasilkan khas cumi-cumi yaitu cumi asin, cumi kering, cumi kaleng dan cumi asap. Dalam meningkatkan hasil produk olahan dari cumi-cumi, perlu ditingkatkan kembali mengenai pengembangan produk terbaru menjadi produk tahan lama. Salah satu dalam penelitian ini yaitu pengembangan olahan produk bahan segar menjadi keripik cumi dengan cara penggorengan. Namun secara umum penggorengan saat ini masih menggunakan penggorengan konvensional. Hal ini menjadi batasan karena penggorengan konvesional dapat merusak nilai gizi yang terkandung akibat suhu yang tinggi. Salah satu untuk meminimalisir hal tersebut yaitu menggunakan teknologi seperti penggorengan vakum. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk menganlisis pengaruh suhu terhadap karakteristik fisik dan protein keripik cumi-cumi menggunakan penggorengan vakum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan satu faktor suhu perlakuan 3 taraf yang berbeda yaitu 85°C, 95°C, dan 105°C. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kadar air, rendemen, neraca massa dan kadar protein Hasil Uji ANOVA menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan suhu tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap parameter rendemen dan kadar air pada keripik cumi-cumi. Sedangkan perlakuan perbedaan suhu tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar protein dalam keripik cumi-cumi. Hasil perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan suhu 85°C dengan waktu penggorengan selama 55 menit, karakteristik rendemen sebesar 20.4% ± 1.2 dan kadar protein sebesar 1.52% ± 0.19. Namun hasil kadar air keripik cumi-cumi yang terbaik terdapat pada perlakuan suhu 105°C yaitu sebesar 1,73% ± 0,35. konsumsi energi yang dibutuhkan untuk konsumsi listrik sebesar 1535.88 kJ dan konsumsi LPG sebesar 3627 kJ