Pengaruh Penggunaan Asap Cair Terenkapsulasi Dan Acidifier Dalam Pakan Terhadap Kualitas Daging Dada Ayam Pedaging

Main Authors: Nurrachma, Amin, Dr. Ir. Eko Widodo,., M.Agr.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/189019/1/Amin%20Nurrachma.pdf
http://repository.ub.ac.id/189019/
Daftar Isi:
  • Pakan memegang peranan penting dalam biaya produksi yaitu kurang lebih 60-70%. Pertumbuhan ayam pedaging dipengaruhi oleh pakan yang diberikan dan adanya zat-zat makanan yang terdapat dalam pakan tersebut. Ilmu pengetahuan yang semakin berkembang mendorong manusia untuk menghasilkan produk-produk yang aman bagi ternak dan kesehatan manusia. Asap cair merupakan hasil pirolisis kayu. Asap cair dari tempurung kelapa yang mengandung senyawa bioaktif, seperti fenol, karbonil, dan asam organik. Acidifier membantu aktivitas saluran pencernaan terutama usus halus yang berperan penting dalam pencernaan dan penyerapan nutrien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan level asap cair terenkapsulasi dan acidifier pada pakan terhadap kualitas daging dada ayam pedaging yang meliputi kadar air, Water Holding Capacity, keempukan dan kolesterol. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai kajian ilmiah dan sumber informasi bagi peternak tentang pemanfaatan asap cair terenkapsulasi dan acidifier sebagai feed additive terhadap kualitas daging ayam. Materi penelitian yang digunakan adalah asap cair terenkapsulasi, acidifier, ayam pedaging strain Cobb umur 1 hari sebanyak 225 ekor. Pakan yang digunakan adalah pakan basal dengan komposisi jagung kuning, meat bone meal, bungkil kedelai, bekatul, tepung ikan, metionin, lisin, garam dan premix. Analisis statistik menggunakan ANOVA dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan meliputi P0 (kontrol negatif), PO(+) (antibiotik), P1 (asap cair terenkapsulasi 0,5% + asam format 0,5%), P2 (asap cair terenkapsulasi 1% + asam format 0,5%), dan P3 (asap cair terenkapsulasi 1,5% + asam format 1,5%). P0(+) sebagai kontrol positif adalah kelompok ternak yang diberi antibiotik Zinc bacitracin, hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan asap cair menandingi antibiotik sedangkan kontrol negatif merupakan pakan basal tanpa diberikan tambahan apapun. Hasil menunjukan bahwa perlakuan memberikan pengaruh pengaruh nyata (P<0,05) dan sangat nyata (P<0,01) terhadap Water Holding Capacity, keempukan dan kolesterol dan memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air daging dada. Kadar air terbaik ditunjukkaan oleh P2 yaitu 74,34 ± 4,76. Persentase Water Holding Capacity terbaik ditunjukkan oleh P2 yaitu 40,80± 7,67c. Keempukan daging tertinggi oleh perlakuan P1 yaitu 3,34± 0,58a. Kolesterol daging terendah ditunjukkan oleh P0+ yaitu 61,62 ± 1,77a. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian level asap cair terenkapsulasi sampai level 1,5% dan acidifier 0,5% pada pakan mampu menaikkan Water Holding Capacity dan daya putus daging serta menurunkan kadar kolesterol namun belum berpengaruh terhadap kadar air pada daging dada ayam pedaging. Saran dari penelitian ini yaitu perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap penggunaan asap cair terenkapsulasi dan acidifier pada pakan sehingga dapat meningkatkan kualitas daging dada ayam pedaging.