Pengaruh Penggunaan Asap Cair Terenkapsulasi Dan Acidifier Dalam Pakan Terhadap Jumlah Mikroflora Dan Karakteristik Digesta Ayam Pedaging

Main Authors: Pranibilan, Arfida Anisa Riski, Dr. Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188892/1/Arfida%20Anisa%20Riski%20Pranibilan.pdf
http://repository.ub.ac.id/188892/
ctrlnum 188892
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/188892/</relation><title>Pengaruh Penggunaan Asap Cair Terenkapsulasi Dan Acidifier Dalam Pakan Terhadap Jumlah Mikroflora Dan Karakteristik Digesta &#xD; Ayam Pedaging</title><creator>Pranibilan, Arfida Anisa Riski</creator><creator>Dr. Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc.</creator><subject>636 Animal husbandry</subject><description>Ayam pedaging merupakan salah satu ternak unggas yang banyak dikembangkan di Indonesia. Keunggulan yang dimiliki oleh ayam pedaging menjadikan peternak ayam pedaging meningkat setiap tahunnya. Salah satu faktor penting yang mendukung usaha ayam pedaging yaitu pakan, pakan menjadi faktor besar dalam usaha ayam pedaging karena alokasi biaya pakan mencapai 60% dari total biaya produksi. Pakan ayam pedaging disusun sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan ditambahkan feed additive yang berperan dalam memacu pertumbuhan. AGP (antibiotics growth promoter) sering digunakan oleh peternak sebagai feed additive, Pelarangan penggunaan AGP karena dampak negatif yang ditimbulkan dalam jangka waktu yang panjang mengharuskan peternak mencari alternatif bahan lain. Bahan lain yang dapat digunakan sebagai feed additive yaitu asap cair dan acidifier. Asap cair merupakan hasil dari suatu kondensasi yang berasal dari proses pembakaran atau biasanya disebut dengan pirolisis.&#xD; Asap cair memiliki kandungan zat aktif yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Zat aktif seperti fenol dalam asap cair rentan rusak karena oksidadi, maka cara yang dapat digunakan untuk melindungi zat aktif dalam asap cair tersebut adalah enkapsulasi. Upaya dalam mendukung peran asap cair maka dikombinasikan dengan acidifier yang merupakan senyawa asam organik yang dapat ditambahkan ke dalam pakan atau air minum dengan tujuan untuk meningkatkan kecernaan melalui kontrol metabolisme dalam tubuh dengan cara meningkatkan kinerja enzim pencernaan, menurunkan pH dalam usus serta menjaga keseimbangan mikrobia dalam saluran pencernaan.&#xD; Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan asap cair terenkapsulasi dan acidifier dalam pakan terhadap jumlah mikroflora usus ayam pedaging meliputi bakteri asam laktat, Escherichia coli dan Salmonella sp., pH, viskositas pada usus ayam pedaging dan rasio cairan dan padatan pada ekskreta ayam pedaging. Materi penelitian yang digunakan adalah ayam pedaging yang digunakan pada penelitian ini unsex strain Cobb 707 berumur 1 hari atau day old chick (DOC). Pada Penelitian ini digunakan ayam sebanyak 225 ekor yang dipelihara selama 35 hari. Pakan ayam pedaging periode starter dan finisher yang digunakan adalah pakan formulasi yang terdiri dari jagung kuning, MBM, bungkil kedelai, bekatul, tepung ikan, minyak kelapa, metionin, lisin, garam, premix serta asap cair terenkapsulasi dan asam format yang dicampur dengan level berbeda pada tiap perlakuan. Metode penelitian menggunakan metode In Vivo dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan meliputi: P0 (+) (kontrol positif), P0 (pakan kontrol), dan pakan basal ditambah asap cair terenkapsulasi dan acidifier masing &#x2013; masing berurutan yaitu P1, P2, P3 (0,5%, 1%, dan 1,5%). P0(+) sebagai kontrol positif adalah kelompok ternak yang diberi pakan basal yang diberikan&#xD; tambahan antibiotik zinc bacitracin, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa mampu asap cair terenkapsulasi dalam menggantikan antibiotik, sedangkan kontrol negatif merupakan pakan basal tanpa diberikan tambahan apa pun. Analisis statistik menggunakan ANOVA yang diikuti dengan Uji Jarak Berganda Duncan jika terdapat data yang signifikan.&#xD; Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asap cair terenkapsulasi dan acidifier memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap jumlah koloni mikroflora Bakteri Asam Laktat dan memberikan pengaruh berbeda nyata (P&gt;0,05) terhadap jumlah koloni mikroflora Salmonella sp. Perlakuan terbaik pada jumlah koloni Bakteri Asam Laktat adalah P1 (8,66&#xB1;0,12) yaitu penambahan asap cair dengan level 0,5% dan asam format dengan level 0,5%. Perlakuan terbaik pada jumlah koloni mikroflora Salmonella sp adalah P1 (3,81&#xB1;0,25) yaitu penambahan asap cair dengan level 0,5% dan asam format dengan level 0,5%. Namun penambahan asap cair terenkapsulasi dan acidifier dalam pakan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P&lt;0,05) terhadap pH dan viskositas digesta serta rasio cairan dan padatan.&#xD; Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian asap cair terenkapsulasi sampai level 0,5% dan acidifier (asam format) dengan level 0,5% dalam pakan mampu meningkatkan jumlah koloni mikroflora non patogen dan menurunkan mikroflora patogen di dalam usus, namun belum mampu memperbaiki pH dan viskositas digesta serta rasio cairan dan padatan, sehingga pemberian asap cair terenkapsulasi dan acidifier dapat digunakan sebagai feed additive alami untuk ayam pedaging. Berdasarkan penelitian ini disarankan penambahan asap cair terenkapsulasi dan acidifier dalam pakan pada level 0,5 % sebagai feed additive alami untuk ayam pedaging.</description><date>2021-06-30</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/188892/1/Arfida%20Anisa%20Riski%20Pranibilan.pdf</identifier><identifier> Pranibilan, Arfida Anisa Riski and Dr. Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc. (2021) Pengaruh Penggunaan Asap Cair Terenkapsulasi Dan Acidifier Dalam Pakan Terhadap Jumlah Mikroflora Dan Karakteristik Digesta Ayam Pedaging. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>0521050288</relation><recordID>188892</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Pranibilan, Arfida Anisa Riski
Dr. Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc.
title Pengaruh Penggunaan Asap Cair Terenkapsulasi Dan Acidifier Dalam Pakan Terhadap Jumlah Mikroflora Dan Karakteristik Digesta Ayam Pedaging
publishDate 2021
topic 636 Animal husbandry
url http://repository.ub.ac.id/188892/1/Arfida%20Anisa%20Riski%20Pranibilan.pdf
http://repository.ub.ac.id/188892/
contents Ayam pedaging merupakan salah satu ternak unggas yang banyak dikembangkan di Indonesia. Keunggulan yang dimiliki oleh ayam pedaging menjadikan peternak ayam pedaging meningkat setiap tahunnya. Salah satu faktor penting yang mendukung usaha ayam pedaging yaitu pakan, pakan menjadi faktor besar dalam usaha ayam pedaging karena alokasi biaya pakan mencapai 60% dari total biaya produksi. Pakan ayam pedaging disusun sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan ditambahkan feed additive yang berperan dalam memacu pertumbuhan. AGP (antibiotics growth promoter) sering digunakan oleh peternak sebagai feed additive, Pelarangan penggunaan AGP karena dampak negatif yang ditimbulkan dalam jangka waktu yang panjang mengharuskan peternak mencari alternatif bahan lain. Bahan lain yang dapat digunakan sebagai feed additive yaitu asap cair dan acidifier. Asap cair merupakan hasil dari suatu kondensasi yang berasal dari proses pembakaran atau biasanya disebut dengan pirolisis. Asap cair memiliki kandungan zat aktif yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Zat aktif seperti fenol dalam asap cair rentan rusak karena oksidadi, maka cara yang dapat digunakan untuk melindungi zat aktif dalam asap cair tersebut adalah enkapsulasi. Upaya dalam mendukung peran asap cair maka dikombinasikan dengan acidifier yang merupakan senyawa asam organik yang dapat ditambahkan ke dalam pakan atau air minum dengan tujuan untuk meningkatkan kecernaan melalui kontrol metabolisme dalam tubuh dengan cara meningkatkan kinerja enzim pencernaan, menurunkan pH dalam usus serta menjaga keseimbangan mikrobia dalam saluran pencernaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan asap cair terenkapsulasi dan acidifier dalam pakan terhadap jumlah mikroflora usus ayam pedaging meliputi bakteri asam laktat, Escherichia coli dan Salmonella sp., pH, viskositas pada usus ayam pedaging dan rasio cairan dan padatan pada ekskreta ayam pedaging. Materi penelitian yang digunakan adalah ayam pedaging yang digunakan pada penelitian ini unsex strain Cobb 707 berumur 1 hari atau day old chick (DOC). Pada Penelitian ini digunakan ayam sebanyak 225 ekor yang dipelihara selama 35 hari. Pakan ayam pedaging periode starter dan finisher yang digunakan adalah pakan formulasi yang terdiri dari jagung kuning, MBM, bungkil kedelai, bekatul, tepung ikan, minyak kelapa, metionin, lisin, garam, premix serta asap cair terenkapsulasi dan asam format yang dicampur dengan level berbeda pada tiap perlakuan. Metode penelitian menggunakan metode In Vivo dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan meliputi: P0 (+) (kontrol positif), P0 (pakan kontrol), dan pakan basal ditambah asap cair terenkapsulasi dan acidifier masing – masing berurutan yaitu P1, P2, P3 (0,5%, 1%, dan 1,5%). P0(+) sebagai kontrol positif adalah kelompok ternak yang diberi pakan basal yang diberikan tambahan antibiotik zinc bacitracin, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa mampu asap cair terenkapsulasi dalam menggantikan antibiotik, sedangkan kontrol negatif merupakan pakan basal tanpa diberikan tambahan apa pun. Analisis statistik menggunakan ANOVA yang diikuti dengan Uji Jarak Berganda Duncan jika terdapat data yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asap cair terenkapsulasi dan acidifier memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah koloni mikroflora Bakteri Asam Laktat dan memberikan pengaruh berbeda nyata (P>0,05) terhadap jumlah koloni mikroflora Salmonella sp. Perlakuan terbaik pada jumlah koloni Bakteri Asam Laktat adalah P1 (8,66±0,12) yaitu penambahan asap cair dengan level 0,5% dan asam format dengan level 0,5%. Perlakuan terbaik pada jumlah koloni mikroflora Salmonella sp adalah P1 (3,81±0,25) yaitu penambahan asap cair dengan level 0,5% dan asam format dengan level 0,5%. Namun penambahan asap cair terenkapsulasi dan acidifier dalam pakan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap pH dan viskositas digesta serta rasio cairan dan padatan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian asap cair terenkapsulasi sampai level 0,5% dan acidifier (asam format) dengan level 0,5% dalam pakan mampu meningkatkan jumlah koloni mikroflora non patogen dan menurunkan mikroflora patogen di dalam usus, namun belum mampu memperbaiki pH dan viskositas digesta serta rasio cairan dan padatan, sehingga pemberian asap cair terenkapsulasi dan acidifier dapat digunakan sebagai feed additive alami untuk ayam pedaging. Berdasarkan penelitian ini disarankan penambahan asap cair terenkapsulasi dan acidifier dalam pakan pada level 0,5 % sebagai feed additive alami untuk ayam pedaging.
id IOS4666.188892
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2022-02-07T03:28:30Z
last_indexed 2022-02-07T03:28:30Z
recordtype dc
_version_ 1751456331375575040
score 17.538404