Pengaruh Penggunaan Oven Dan Microwave Sebagai Metode Penentuan Bahan Kering Dari Beberapa Bahan Pakan Sumber Energi

Main Authors: Purba, Jeremia Varrell Bastanta Jesaya, Dr. Ir. Osfar Sjofjan,, M.Sc., ASEAN., Eng.,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188684/1/Jeremia%20Varrell%20Bastanta%20Jesaya%20Purba.pdf
http://repository.ub.ac.id/188684/
Daftar Isi:
  • Pakan berfungsi untuk pemeliharaan tubuh dan perkembangbiakan, sumber energi, produksi, dan pengatur proses-proses dalam tubuh ternak. Selain itu, pakan juga dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menghasilkan warna dan rasa tertentu. Kandungan zat gizi yang harus ada dalam pakan adalah protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan air. Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara simultan, yang memerlukan energi untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan. Pengeringan juga disebut dengan penghidratan atau penghilangan sebagian atau keseluruhan uap air dari suatu bahan. Jagung, bekatul, dedak padi, tepung gaplek dan pollard termasuk ke dalam jenis pakan sumber energi. Frekuensi pemberian pakan dan jenis pakan yang diberikan mempengaruhi banyaknya pakan yang dikonsumsi. Konsumsi bahan kering dipengaruhi beberapa faktor seperti berat badan dan kualitas bahan pakan. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2020 sampai Desember 2020. Proses pengeringan pakan lengkap dengan masing-masing perlakuan pada penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan oven dan microwave sebagai metode penentuan bahan kering dari beberapa bahan pakan sumber energi. Materi yang digunakan adalah jagung, bekatul, pollard, dan tepung gaplek. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah percobaan di laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Tersarang yang terdiri dari 8 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah P0 (jagung + oven 12 jam), P1 (jagung + microwave 15 menit), P2 (bekatul 100 + oven 12 jam), P3 (bekatul + microwave 15 menit), P4 (pollard + oven 12 jam), P5 (pollard + microwave 15 menit) P6 (Tepung gaplek + Oven 12 jam), P7 (tepung gaplek + microwave 15 menit). Variabel yang dikukur adalah bahan kering dan kerapatan jenis. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis dengan uji Nested. Data hasil penelitian yang berbeda nyata atau sangat nyata akan dilanjutkan dengan uji ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode penentuan bahan kering menggunakan oven dan microwave memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak berbeda nyata (p>0,01). Adapun hasil kerapatan jenis memberikan pengaruh yang tidak signifikan, sedangkan untuk hasil kerapatan jenis dikali bahan kering memiliki pengaruh yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan oven dan microwave untuk menghasilkan bahan kering tidak menghasilkan hasil yang berbeda. Saran dari penelitian ini juga diperlukan penelitian lanjutan tentang ternak untuk mengetahui pengaruh penggunaan oven dan microwave agar menghasilkan bahan kering dengan nilai gizi yang baik dari setiap sampel.