Pengaruh Pemberian Berbagai Level Kompos Limbah Feses Burung Puyuh Terhadap Penampilan Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L)

Main Authors: Widiarahman, Hawa Anggita, Prof. Dr. Ir. Moch. Junus,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188575/1/Hawa%20Anggita%20Widiarahman.pdf
http://repository.ub.ac.id/188575/
Daftar Isi:
  • Tomat merupakan salah satu kelompok tanaman yang dapat berbunga musiman, Dalam menyediakan kebutuhan tanaman tomat diperlukan budidaya pemeliharaan tanaman tomat dengan menyediakan media penanaman sebagai penunjang agar pertumbuhan optimal. Salah satu media tanam yang digunakan berasal dari limbah kotoran burung puyuh yang diolah menjadi pupuk dengan penambahan kompos media tanam organik lainnya seperti arang sekam, cocopeat dan tanah humus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan tanaman tomat fase vegetatif diberi perlakuan beberapa level limbah feses burung burung puyuh. Penelitian ini dilaksanakan selama 58 hari di Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat dimulai pada tanggal 1 Desember 2020 sampai 27 Januari 2021. Materi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah burung puyuh dengan masing-masing perlakuan dan kompos media tanam organik yang terdiri dari arang sekam, cocopeat dan tanah humus sebanyak 250 gram untuk masing-masing perlakuan (P0, P1, P2, dan P3). Metode penelitian ini adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 kali ulangan. Perlakuan penelitian ini adalah limbah feses burung puyuh dan kompos media tanam organik yang digunakan P0 sebanyak 250 gram kompos media tanam organic; P1 (limbah feses burung puyuh 10% dan 250 gram kompos media tanam organik); P2 (limbah feses burung puyuh 20% dan 250 gram kompos media tanam organik); dan P3 (limbah feses burung puyuh 30% dan 250 gram kompos media tanam organik). Variabel yang diukur antara lain tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman tomat. Data dianalisis menggunakan Analysis of Varians (ANNOVA), jika ada perbedaan pengaruh akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian terhadap variabel tinggi tanaman pada umur 7 HST, 14 HST, 21 HST, 35 HST, 42 HST menunjukan bahwa perlakuan limbah feses burung puyuh berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi dengan perolehan nilai tertinggi diperoleh P1 atau level kompos limbah feses burung puyuh 10% untuk semua umur tanaman dengan masing nilai 6,65 cm (7 HST); 9,6 cm (14 HST); 13,33 cm (21 HST); 24,7 cm (28 HST); 26,18 cm (35 HST); dan 46 cm (42 HST). Pengaruh kompos limbah feses burung puyuh memberikan pengaruh sangat nyata terhadap variabel pertumbuhan diameter tanaman tomat pada semua umur. Hasil pengamatan diameter batang menunjukan bahwa aplikasi pemberian level limbah feses burung puyuh 10% memperoleh nilai tertinggi diameter tanaman tomat dengan perolehen dan umur antara lain 1,067 cm (21 HST); 1,57 cm (28 HST) dan 1,72 cm (35 HST) ix sedangkan pada umur 42 HST rata-rata tertinggi nilai diameter tanaman tomat diperoleh P3 atau level limbah feses burung puyuh 30% dengan nilai 6,32 cm. Variabel pengamatan jumlah daun menunjukan bahwa interaksi pemberian level limbah feses burung puyuh terhadap respon jumlah daun tanaman tomat berpengaruh nyata pada umur 7 HST dan berpengaruh sangat nyata pada umur 14 HST, 21 HST, 28 HST, 35 HST dan 42 HST. Perolehan jumlah helai daun tanaman tomat tertinggi diperoleh P1 dengan level limbah feses burung puyuh 10% dengan masing-masing rata-rata nilai dan umur antara lain 2,5 helai (7 HST); 6,17 helai (14 HST); 11,83 helai (21 HST); 22,16 helai (28 HST); 28,83 helai (35 HST) dan 65, 83 helai (42 HST).