Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Hidrolisat Protein dari Hasil Samping Ikan Kakatua (Chlorurus sordidus)
Main Authors: | Abadi, Qur’annisa Ainnayah Fitra, Rahmi Nurdiani,, S.Pi., M.App.Sc., Ph.D, Dr. Ir. Muhamad Firdaus,, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188544/1/Qur%27annisa%20Ainnayah%20Fitra%20Abadi.pdf http://repository.ub.ac.id/188544/ |
Daftar Isi:
- Ikan kakatua (Chlorurus sordidus) merupakan ikan komoditi ekonomis penting yang dalam pengolahannya memiliki hasil samping yang tinggi. Hasil samping ikan kakatua merupakan sumber protein dan mineral yang dapat diolah menjadi HPI melalui proses hidrolisis enzimatis. Hidrolisat protein ikan adalah produk yang dibuat dari ikan dengan metode hidrolisis protein (pemecahan protein yang membentuk jaringan ikan menjadi bagian – bagian yang lebih kecil yaitu peptida dan akhirnya menjadi asam amino. Hidrolisat yang memiliki kandungan peptida bioaktif dapat dijadikan sebagai bahan pangan fungsional karena memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antibakteri, antihipertensi, dan antikanker. Penelitian ini menggunakan flavourzyme dengan variasi waktu hidrolisis (0, 3, 6 dan 12 jam) yang bertujuan untuk mengetahui apakah variasi waktu hidrolisis mempengaruhi aktivitas antioksidan, antibakteri, rendemen dan derajat hidrolisis HPI kakatua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan yang akan digunakan dalam penelitian utama adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbedaan waktu hidrolisis pada HPI kakatua. Variabel terikat pada penelitian ini adalah aktivitas antioksidan, antibakteri, rendemen dan derajat hidrolisis HPI kakatua. Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 23. Rendemen, aktivitas antioksidan, antibakteri dan derajat hidrolisis dianalisis dengan ANOVA. Jika didapatkan hasil P<0,05 maka dilakukan uji lanjut BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu hidrolisis yang berbeda memberikan pengaruh terhadap aktivitas antioksidan, rendemen dan derajat hidrolisis HPI kakatua. Namun perlakuan waktu hidrolisis yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap aktivitas antibakteri HPI kakatua. Perlakuan waktu hidrolisis terbaik yaitu pada HPI kakatua dengan waktu hidrolisis 12 jam. Karakteristik pada perlakuan terbaik meliputi rendemen 55,8%, aktivitas antioksidan 53,36%, derajat hidrolisis 36,51% dan zona hambat antibakteri sebesar 5,48 mm pada S. aureus dan 5,84 mm pada E. coli. Saran yang dapat diberikan adalah perlu adanya penambahan range perlakuan waktu hidrolisis dan konsentrasi enzim untuk mengetahui titik optimum dalam pembuatan HPI kakatua