Pengaruh Lama Perebusan Daging Sapi Terhadap Kualitas Kimia Dan Fisik Abon

Main Authors: Kurniawati, Prilianti Dwi, Prof. Dr. Ir. Djalal Rosyidi,, AP., MS., IPU., ASEAN Eng
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188120/1/Prilianti%20Dwi%20Kurniawati.pdf
http://repository.ub.ac.id/188120/
Daftar Isi:
  • Abon adalah jenis olahan yang berasal dari daging cincang yang dihaluskan, direbus, dibumbui serta digoreng. Abon memiliki warna coklat terang hingga kehitaman. Tekstur abon tampak seperti memiliki serat karena terdiri atas serat – serat otot yang mengering. Abon dapat terbuat dari berbagai macam daging mulai dari daging sapi, ayam, kelinci dan lain – lain. Abon dibuat dengan penambahan bahan – bahan lain atau bumbu – bumbu agar memberikan cita rasa menarik. Abon termasuk makanan ringan atau lauk yang siap saji. Produk tersebut sudah dikenal oleh masyarakat umum sejak dulu. Abon dibuat dari daging yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik kering, ringan, renyah, dan gurih. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Blimbing Kota Malang dan Laboratorium Pengujian Mutu & Keamanan Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yang dimulai pada bulan November – Januari 2021. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketepatan lama perebusan pada pembuatan abon daging sapi. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah abon yang dibuat dari daging sapi yang bertujuan untuk melihat berapa lama perebusan yang tepat pada pembuatan abon daging sapi dengan variabel yang diamati yaitu kadar air, kadar lemak, kadar protein dan warna. Kegunaan dari penelitian ini untuk memberikan informasi bagi masyarakat mengenai pengaruh lama perebusan daging sapi terhadap kadar air, kadar lemak, kadar protein dan warna pada abon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini yaitu: P20 (lama perebusan 20 menit), P30 (lama perebusan 30 menit), P40 (lama perebusan 40 menit), P50 (lama perebusan 50 menit) dan P60 (lama perebusan 60 menit). Data dianalisis menggunakan analisis ragam jika ada perbedaan yang nyata atau sangat nyata, maka dilanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Variabel yang diamati pada penelitian ini kadar air, kadar lemak, kadar protein dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama perebusan daging sapi pada abon memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap uji kadar lemak yaitu P20 (15,69±5,34), P30 (22,76±5,34), P40 (25,42±2,38), P50 (26,71±1,97) dan P60 (32,31±5,08). Kesimpulan penelitian ini disimpulkan bahwa daging sapi dengan perlakuan lama perebusan selama 60 menit memiliki kadar air paling rendah diantara empat perlakuan lainnya yaitu (14,96±3,02), kadar protein (30,27±1,41), kadar lemak 32,31±5,08) dan warna (32,40±1,70).