Pengaruh Lama Pembakaran Dan Perbedaan Jenis Arang Terhadap Keempukan Dan Kualitas Kimia Sate Kelinci
Main Authors: | Suryaningrum, Reni, Prof. Dr. Ir. Djalal Rosyidi,, MS., IPU., ASEAN Eng. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188074/1/Reni%20Suryaningrum.pdf http://repository.ub.ac.id/188074/ |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembakaran dengan lama pembakaran dan jenis arang yang berbeda terhadap keempukan, kadar protein, kadar lemakdan kadar air sate kelinci. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam pembuatan sate serta menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan bagi masyarakat umum mengenai lama pembakaran dan jenis arang terbaik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2021 di Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya untuk pengujian keempukan, kadar protein, kadar lemak dan kadar air. Materi penelitian yang digunakan adalah pembuatan sate dengan pembakaran menggunakan arang kayu dan arang tempurung kelapa yang dibakar selama 4, 6 dan 8 menit. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial viii 2 x 3 (2 faktor jenis arang dan faktor lama pembakaran) dengan 3 kali ulangan yaitu pembakaran dengan arang kayu selama 4 menit (T1L1), pembakaran dengan arang kayu selama 6 menit (T1L2), pembakaran dengan arang kayu selama 8 menit (T1L3), pembakaran dengan arang tempurung kelapa selama 4 menit (T2L1), pembakaran dengan arang tempurung kelapa selama 6 menit (T2L2) dan pembakaran dengan arang tempurung kelapa selama 8 menit (T2L3). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pembakaran dan perbedaan jenis arang memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar protein dan kadar lemak, sedangkan lama pembakaran memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap keempukan, dan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air sate kelinci. Nilai rata-rata keempukan berturut-turut dari T1L1, T1L2, T1L3, T2L1, T2L2 dan T2L3 yaitu 6,33±0,58, 10,00±1,00, 11,00±1,00, 6,00±1,00, 10,00±1,00 dan 14,00±1,00. Nilai rata-rata kadar protein berturut-turut dari T1L1, T1L2, T1L3, T2L1, T2L2 dan T2L3 yaitu 20,08±0,01%, 21,81±0,03%, 21,30±0,06%, 21,23±0,05%, 22,43±0,08% dan 21,61±0,09%. Nilai rata-rata kadar lemak berturut-turut dari T1L1, T1L2, T1L3, T2L1, T2L2 dan T2L3 yaitu 9,2±0,17%, 4,46±0,11%, 3,52±0,03%, 8,2±0,14%, 7,80±0,01% dan 5,17±0,10%. Nilai rata-rata kadar air berturut-turut dari T1L1, T1L2, T1L3, T2L1, T2L2 dan T2L3 yaitu 60,86±0,01%, 61,42±0,40%, 61,89±0,10%, 63,00±0,35%, 60,83±1,55% dan 61,62±0,25%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa lama pembakaran dan perbedaan jenis arang mempengaruhi kualitas kimia (protein dan lemak), lama pembakaran mempengaruhi kualitas fisik (keempukan/tekstur) sate kelinci dan tidak mempengaruhi kadar air sate kelinci. Persentase kadar protein mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan suhu pembakaran terutama pada lama pembakaran 6 menit dengan bahan bakar arang tempurung kelapa, sedangkan kadar lemak selalu mengalami penurunan seiring bertambahnya lama pembakaran terutama pada pembakaran dengan arang kayu. Nilai keempukan yang baik pada pembakaran dengan arang tempurung kelapa selama 4 menit. Berdasarkan dari hasil penelitian ini, disarankan dalam pembuatan sate kelinci sebaiknya menggunakan waktu pembakaran 4 menit dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembakaran sate kelinci dengan menggunakan lama dan media pembakaran arang yang berbeda serta diuji kualitas fisik dan kimianya.