Pengaruh Ekstrak Bawang Hitam (Black Garlic) terhadap Kadar Interleukin-10 dan Jumlah Koloni Bakteri pada Tikus Bunting (Rattus novergicus) Model Aerobic Vagintis
Main Authors: | Wahyuni, Sri, Prof. Dr. dr. Kusworini,, Sp.PK., M.Kes.,, Dr. dr. Bambang Rahardjo,, SpOG (K) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187879/1/Sri%20Wahyuni.pdf http://repository.ub.ac.id/187879/ |
Daftar Isi:
- Aerobic vaginitis adalah sindrom yang berasal dari perubahan flora normal vagina dengan bakteri patogen aerobik yang memicu peningkatan reaksi inflamasi lokal dan adanya respon imun. Keseimbangan Th-1 dan Th-2 selama kehamilan dalam menjaga kehamilan maupun pencegahan infeksi sangat penting.Terjadi kegagalan kehamilan yang berturut-turut telah dibuktikan karena adanya penurunan sitokin Th-2 yaitu IL-4 dan IL-10. Penggunaan antibiotik untuk mengobati AV kurang efektif terhadap kasus berulang dan resisten antibiotik. Keadaan tersebut mendorong untuk mencari alternatif pengobatan yang lebih efektif dan aman. Black garlic adalah bawang putih segar yang difermentasi dalam oven dengan menggunakan suhu 60-90°C dan mengandung senyawa sulfur organik berupa allisin. Black garlic memiliki sifat antibakteri lebih kuat dan antioksidan 2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bawang putih karena mengandung S-allycysteine. Black garlic juga memiliki sifat anti inflamasi yang dapat menghambat peradangan terutama dengan menghambat mediator inflamasi, seperti NO, TNF-α, dan IL-1. Selain itu, black garlic dapat berfungsi sebagai immunomodulatory dan mengatur ekspresi IL-6, IL-10, TNF-α, dan IFN- γ. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang hitam (Black Garlic) terhadap kadar IL-10 dan jumlah koloni bakteri pada tikus bunting model aerobic vaginitis. Metode yang digunakan adalah true eksperimental dengan pendekatan posttest only control group design. Hewan coba yang digunakan adalah tikus galur wistar (Rattus novergicus) yang dibagi menjadi 6 kelompok pengamatan yaitu kelompok kontrol negatif (tidak diberi perlakuan), kontol positif (diinokulasi Staphylococcus aureus), kelompok P1 (diinokulasi Staphylococcus aureus dan pemberian L.reuteri), kelompok P2 (diinokulasi Staphylococcus aureus dan pemberian black garlic 100 mg/ml), kelompok P3 (diinokulasi Staphylococcus aureus dan pemberian black garlic 120 mg/ml) dan kelompok P4 (diinokulasi Staphylococcus aureus dan pemberian black garlic 160 mg/ml). Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kadar IL-10 di jantung tikus dengan ELISA dan jumlah koloni bakteri dengan colony counter. Analisis kadar IL-10 menggunakan analisis uji one way anova dan data koloni bakteri menggunakan analisis uji one way anova dilanjutkan uji HSD Tukey untuk mengetahui tingkat kebermaknaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak black garlic cenderung dapat menurunkan kadar IL-10 dan jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus tetapi pada hasil uji statistic tiidak signifikan.Kandungan flavonoid, saponin, tanin, dan Aliin didalam ekstrak black garlic diduga mampu berperan sebagai antibakteri dengan merusak membran sel bakteri