Hubungan Kepatuhan Diet Berbasis Beras Coklat (Oryza sativa) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kota Malang

Main Authors: Affandy, Yeni Intan Kusuma Dewi, Prof. Dian Handayani, SKM, M.Kes, PhD, Inggita Kusumastuty,, S.Gz., M.Biomed
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187621/1/Yeni%20Intan%20Kusuma%20Dewi%20Affandy.pdf
http://repository.ub.ac.id/187621/
Daftar Isi:
  • Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme dikarenakan defisiensi insulin secara relatif maupun absolut. Kejadian DM tipe 2 pada wanita lebih tinggi dibandingkan laki-laki karena memiliki peluang lebih tinggi mengalami peningkatan IMT. Konsumsi beras coklat yang memiliki kandungan serat lebih tinggi dan indeks glikemik lebih rendah dari beras putih sehingga dapat mencegah kenaikan glukosa darah secara signifikan dan penurunan lemak tubuh. Tingkat ketidakpatuhan pasien DM tipe 2 terhadap diet beras putih cukup tinggi dan belum diketahui tingkat kepatuhan terhadap diet beras coklat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat kepatuhan diet berbasis beras coklat terhadap kadar GDP pasien DM tipe 2. Responden dipilih dengan metode purposive sampling. Data asupan makanan dalam 3 bulan terakhir digali dengan SQ-FFQ. Responden diberikan intervensi diet berbasis beras coklat sebanyak 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan selama 3 bulan. Responden mencatat asupan makanan pada 2 hari kerja dan 1 hari libur untuk dikaji tingkat pemenuhan asupan energi untuk menilai kepatuhan diet. Hasil menunjukkan terjadi perbaikan tingkat pemenuhan kebutuhan energi dan tingkat kepatuhan diet para responden terhadap diet beras coklat (dari 33,3% menjadi 94,4%). Terjadi peningkatan persen responden dengan kadar GDP normal (dari 0% menjadi 5,6%) dan kadar GDP sedang (dari 16,7% menjadi 38,9%) serta penurunan persentase responden dengan kadar GDP buruk (dari 83,3% menjadi 55,6%). Terdapat perbedaan rata-rata kadar GDP sebelum dan setelah menjalani diet berbasis beras coklat (p = 0,024). Tidak ada hubungan antara kepatuhan diet DM terhadap kadar GDP pada pasien DM tipe 2 setelah intervensi diet beras coklat (p = 0,339).